Blogroll

Saudaraku, Do’akanlah orangtuamu, Berbuat baiklah pada mereka, Sebelum kamu menyesalinya!

canszz KOleksi Mutiara 4

Dia sayang kamu, tapi bukan kekasihmu. Dia Perhatian kepadamu, tapi bukan keluargamu. Dia siap membagi rasa sakit, tapi dia tidak berhubungan darah dengan mu.
Dia adalah S A H A B A T .
Sahabat marah seperti ayah, peduli seperti ibu, mengganggu seperti kakak, mengesalkan seperti adik, tetapi dia menyayangimu lebih dari seorang kekasih...




Tidak akan bisa belajar ilmu, seorang pemalu, pemalas dan seorang yang sombong.

Cukuplah ilmu seseorang bila ia takut kepada Allah, dan cukuplah kebodohan seseorang bila bangga dengan ilmunya.

Orang yang tutur katanya lemah lembut pasti dicintai.

Petaka ilmu adalah bangga dan marah, sedangkan petaka harta adalah boros dan tamak.

Tidak ada kemuliaan kecuali bagi ahli ilmu, mereka pamandu di jalan hidayah bagi pencarinya, nilai setiap orang itu tergantung apa yang dia tekuni, sedangkan orang yang bodoh terhadap orang berilmu memusuhi.

Orang yang berilmu dipandang sebagai petinggi bangsa, meskipun tak tergolong orang bangsawan, dimanapun ia tinggal, tetap hidup dengan ilmunya, dan seorang berilmu takkan asing di negeri manapun.

Belajarlah, karena tak seorangpun dilahirkan berilmu! Dan tidaklah orang berilmu seperti orang yang bodoh. Biarpun petinggi bangsa, tapi tak berilmu, ia kecil ketika pasukan mengepungnya. Biarpun orang kecil, tapi berilmu, ia besar ketika banyak orang merujuk kepadanya.

Kita membutuhkan adab yang banyak daripada hadits yang banyak.

Ilmu tanpa adab bagaikan api tanpa bahan bakar, sedangkan adab tanpa ilmu bagaikan roh tanpa badan.

Tidak ada sesuatu yang lebih sungguh-sungguh aku obati selain dari niatku, karena ia selalu bolak balik kepadaku.

Apabila seseorang berbicara dalam majlis, lalu merasa bangga dengan pembicaraannya, hendaklah ia diam. Dan apabila ia bangga dengan diamnya, hendaklah ia berbicara.

Ilmu menyerukan untuk diamalkan. Kalau ia disambut ia akan menetap, dan kalau tidak disambut ia akan pergi.

Pelajarilah ilmu, ikatlah dia, dan manfaatkanlah dia, dan janganlah mempelajarinya untuk sekedar memoles diri dengannya, karena akan datang saatnya, jika kalian panjang umur, ilmu hanya sebagai hiasan sebagimana seseorang berhias dengan pakaiannya.

Seseorang yang berilmu tetap dianggap bodoh dengan apa yang ia ketahui sampai ia mengamalkan ilmunya itu. Jika ia beramal dengan ilmunya, ia baru dikatakan ‘alim.

Ilmu itu bagus bagi yang mau mengamalkannya dan berbahaya bagi yang tidak mau mengamalkannya.

Wahai pemberi nasihat pada orang lain, kau kini menjadi terdakwa. Jika kau caci banyak urusan dari mereka, sedangkan engkau sendiri melakukannya.


Wahai lelaki pendidik orang lain! Ingatlah bagi dirimu jua pendidikan itu. Mulailah dari dirimu, cegahlah ia agar tidak tersesat. Jika ia terhindar, maka engkau sungguh bijak. Disana kan diterima apa yang kau katakan. Kan dianut ilmumu dan berguna ajaranmu. Jangan kau beri resep bagi orang sakit ringan dan berat agar ia sehat sedangkan kau sendiri sakit. Jangan kau cegah suatu perangai, sedangkan kau sendiri melakukan hal yang sama. Aib besar atas dirimu jika itu kau lakukan.

Jadilah dirimu bagi perintah dan larangan sebagai penjaga. Carilah imu syari’at, bersungguh-sungguhlah dan jadikanlah bantuanmu. Mohonlah kepada tuhanmu pemeliharaan hafalnmu. Seraya mengharap karunia-Nya, karena Allah sebaik-baik pelindung.

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kalian berjalan di muka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Tidaklah suatu kaum akan tersesat setelah meraih hidayah, kecuali mereka diberi kesenangan BERDEBAT.

Apabila Allah menghendaki baik pada seseorang hamba-Nya maka Allah membuka baginya pintu beramal dan Allah menutup baginya pintu berdebat, dan apabila Allah menghendaki keburukan bagi seseorang hamba-Nya, maka Allah tutup baginya pintu beramal dan Allah buka baginya pintu berdebat.

Berdebat tentang ilmu itu membuat hati menjadi keras dan mengakibatkan caci maki.

Orang yang bertanya karena kebencian dan ingin mencari kelemahan tidak berhak mendapat jawaban.

Ilmu tidak akan bisa diraih dengan badan santai, takkan tercapai ilmu dengan santainya badan.

Tak seorangpun yang mencari sesuatu dengan sungguh-sungguh dan jujur kecauli ia pasti meraihnya, kalau ia tidak meraih semuanya, ia pasti meraih sebagiannya.

Ilmu tidak akan memberimu sebagiannya sehingga kamu memberinya seluruhmu.

Sesuai dengan kesusahan, keluhuran kan dicapai. Barang siapa ingin mencari keluhuran, ia siap tidak tidur bermalam-malam. Siapa mencari keluhuran tanpa usaha, ia sia-siakan umurnya untuk mencari yang mustahil.

Jika terik musim panas kan mengganggumu, begitu pula keringnya musim gugur dan bekunya musim dingin, sementara hawa segar membuatmu lalai. Maka katakanlah kepadaku : “kapankah gerangan mencari ilmu?”

Carilah ilmu, jangan bermalas-malasan. Alangkah jauhnya kebaikan dari orang pemalas. Jangan kau katakan : “telah tiada orang-orang yang berilmu!” Tiap orang yang berjalan di atas jalannya, pastilah sampai. Dalam bertambahnya ilmu ada penundukan atas musuh. Dan indahnya ilmu itu dengan memperbaiki amal.

Ilmu akan menjadi pengganti semua kenikmatan, dan mencukupi segala keinginan. Orang yang menonjol dalam ilmu, tak akan merasa sepi walau menyendiri. Siapa berhibur dengan kitab-kitab, tak akan pernah terlewatkan satupun hiburan. Maka tiada teman berbincang di malam hari seindah ilmu, dan tiada teman tidur siang seindah sikap santun.

Dua orang yang rakus takkan puas, pencari ilmu dan pencari harta.

Ku reguk ilmu segelas demi segelas. Tapi minuman itu tak pernah habis dan akupun tak pernah kenyang.

Seseorang tetap menjadi ‘alim ketika ia tetap belajar. Jika ia meninggalkan belajar dan mengira bahwa ia sudah cukup dengan apa yang dimilikinya, maka itulah keadaan paling bodoh.

Obat kebodohan adalah bertanya.

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.
Bertambahnya ilmu itu dengan mencari, dan mengejar ilmu adalah dengan bertanya.

Ilmu adalah gudang-gudang dan kunci-kuncinya adalah bertanya.

Ilmu didapat dengan lisan yang pandai bertanya dan hati yang selalu berfikir.

Jika kamu didalam suatu negeri sebagai orang bodoh. Sedangkan kamu mengharapkan ilmu, maka bertanyalah. Karena bertanya adalah obat kebodohan. Sebagimana dikatakan dalam peribahas dahulu.

Alangkah besar nilai kitab bagiku, wahai sahabat. Ia lebih mahal nilainya daripada mutiara. Tak seharipun aku pinjamkan ia kepada sahabat ataupun kepada saudara yang ku khawatirkan ingkar janji. Orang yang selalu menjaganya tak perlu dicaci. Baginya ma’af dalam hal ini secara rahasia atau terang-terangan. Tak kan ku pinjamkan kitab kecuali dengan jaminan. Jaminan yang mahal, emas atau mutiara.

Wahai yang menginginkan kitabku. Untuk menyalinnya jika ia inginkan. Atau senang menelaahnya. Dengannya mencari tambahan ilmu. Hindarilah dalam meminjamnya kebiasaan mencorat-coret atau merusaknya. Dan raihlah maksudmu darinya. Dengan berfikir dan mengulang-ulanginya. Jika kamu selesai maka segeralah kepadaku bersamanya untuk dikembalikan.

Kami punya teman-teman yang tak’kan kami bosan dengan bicaranya. Mereka cerdik, terpercaya jauh ataupun dekat. Menyampaikan pada kami pengetahuan masa lampau, pemikiran, pendidikan, pendapat yang lurus. Tanpa fitnah yang dikhawatirkan, atau pergaulan yang buruk. Kami pun tak pernah menjauhi mereka karena lisannya ataupun tangannya. Maka jikalau kamu katakan mereka mati, tidaklah bohong. Kalaupun kamu katakan mereka hidup, tidaklah mengada-ngada.

Sebaik-baik penghibur dan teman adalah buku. Kau berduaan dengannya saat kau bosan dengan sahabat. Ia takkan pernah menebar rahasia ataupun sombong. Darinya diberikan hikmah dan kebenaran.

Pintu pertama ilmu adalah diam, yang kedua mendengarkannya, yang ketiga mengamalkannnya, dan yang keempat menyebarkan dan mengajarkannya.

Orang yang kikir dengan ilmunya akan terkena tiga kemungkinan : ia mati kemudian ilmunya hilang, atau ia melupakan ilmunya, atau ia mengekor pada penguasa.

Sesungguhnya termasuk menyia-nyiakan ilmu adalah menyampaikannya kepada orang yang tidak berhak menerimanya.

Tidaklah dua ekor serigala lapar yang dilepaskan dalam gerombolan kambing lebih bias merusak dibandingkan ambisi seseorang terhadap harta dan krmuliaan melalui agamanya.

Ketahuilah, sesungguhnya tidak bermanfaat sinar mentari di siang hari bagi orang buta. Begitu pula tidak akan menerangi dengan cahaya ilmu selain orang yang bertaqwa. Sebagaimana mayat, tidak bermanfaat obat baginya. Begitupula tidak bermanfaat adab bagi orang yang merasa telah beradab, sebagaimana hujan deras tidak akan membuat batu licin menumbuhkan, begitu pula hikmah tidak akan berbuah dalam hati yang cinta kepada dunia.

Wahai saudara manfaatkanlah sehatmu dan waktu luangmu sebelum turun kepada mu bencana yang tak seorangpun dari manusia mampu menolaknya dari kamu.

Belajar di waktu kecil seperti mengukir di atas batu.

Orang tua lebih banyak faham akan tetapi ia lebih sibuk hatinya.

Apa yang sudah ku hafal ketika aku masih muda, sepertinya aku masih melihatnya dalam kertas atau lembaran.

Jika dirimu merasa lelah belajar di masa mudamu. Maka mencarinya di waktu tuamu amatlah berat.

Aku dapati diriku lupa apa yang aku pelajari di masa tuaku. Padahal aku tidaklah lupa apa yang aku pelajari di masa kecilku. Ilmu tidak lain hanyalah apa yang dipelajari di waktu kecil. Sedangkan santun hanyalah dengan belajar santun di waktu besar. Ilmu setelah beruban tidak lain hanyalah menambah beban. Apabila hati tumpul, begitu pula pendengaran dan penglihatan.

Jika kamu ingin menghafal sesuatu maka tidurlah, dan bangunlah menjelang shubuh. Nyalakan lampu dan perhatikan apa yang kamu hafal itu. Maka kamu tidak akan melupakannya, Insya Allah.

Ketahuilah bahwa untuk menghafal itu ada waktu-waktu khusus harus diperhatikan oleh orang yang ingin melakukannya. Untuk menghafal juga ada tempat-tempat khusus yang harus dipilih dan dijaga. Sebaik-baik waktu adalah waktu sebelum shubuh (saat sahur). Kemudian sesudah itu waktu pertengahan siang, dan sesudah itu waktu senja, sebelum Isya. Dan menghafal di malam hari lebih baik daripada mengahafal di siang hari.

Tidaklah mengapa, jika ingin melakukan penyegaran jiwa jika khawatir jenuh. Sebagian ulama besar mengumpulkan sahabatnya di beberapa tempat rekreasi pada beberapa hari dalam setahun, dan meraka bersenda gurau dengan sesuatu yang tidak merusak agama ataupun kehormatan mereka.

Saling berkunjunglah kalian dan kajilah hadits, jangan biarkan ia menjadi usang.
Sesungguhnya yang bisa menghilangkan ilmu itu hanyalah lupa dan tidak mengkaji ulang (n’deres).

Hati ibarat tanah, ilmu adalah tamannya, dan menkaji ulang (n’deres) adalah airnya. Ketika air berhenti menyiram tanah maka keringlah tanamannya.

Hendaklah ia mengulangi apa yang dihafalnya, selalu memikirkannya, memperhatikan pengetahuan yang didapatnya, dan tidak pernah berpisah dari orang-orang yang menghadiri perkumpulan seorang ‘alim untuk menkaji ulang (n’deres).

Dan teruslah pelajari ilmu dengan perbuatan yang terpuji. Jika kamu belum hafal sedikitpun, maka ulangilah. Lalu perkuatlah hafalanmu sekuat-kuatnya. Peringatkanlah manusia dengan ilmu agar kamu hidup tak jauh dari golongan orang-orang yang ahli fikir.
Wahai kasihku janganlah kamu malas, janganlah abaikan pelajaran dan jangan kau berikan hari liburmu kepada nafsu, jangan kau tinggalkan mengulangi apa yang telah kamu hafal. Orang yang tidak mau mengulang pastilah ia akan lupa.

Ilmuku bersamaku kemanapun aku pergi ia memberiku manfaat. Hatiku sebagai tempat penyimpanannya, dan bukannya perut. Jika aku berada di rumah, ilmu pun berada di rumah bersamaku. Atau aku di pasar, ilmupun juga berada di pasar.

Orang yang belajar ilmu wajib menjauhi sikap main-main dan menghabiskan waktu di tempat ilmu dengan senda gurau, bercanda, tertawa terbahak-bahak, melawak, dan banyak melucu. Bolehnya bercanda itu sedikit saja dan jarang, serta lucunya tidak boleh keluar dari adab dan jalan ilmu. Adapun yang terus menerus, yang jorok, yang berfikir rendahan, yang membuat berang dalam dada dan mendatangkan kejahatan, maka itu jelas tercela. Banyak bercanda dan tertawa akan menurunkan wibawa dan menghilangkan harga diri.

Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. ‘Panglima Besar Jenderal Soedirman’

Defer no time, delays have dangerous ends. ‘Wiliam Shakespeare’

Setiap masalah ada jalan keluarnya, setiap konflik ada solusinya, setiap krisis mengandung peluang. ‘SBY’

Thinking out side the box (Berfikir siluar kelaziman). ‘SBY’

He who cannot change the very fabric of his thought will never be able to change reality, and will never, therefore, make any progress. ‘Anwar el-Sadat’

Pemimpin harus berani mengmbil risiko.

During the first period of a man’s life the greatest danger is not to take the risk. When one the risk has really been taken, then the greatest danger is to risk too much. ‘Khalil Gibran’

Kalau riskonya kecil, maka keputusannya biasa-biasa saja; kalau risikonya besar, baru keputusan itu bisa dianggap berani. Pemimpin yang tidak pernah mengambil risiko tidak akan mencapai prestasi besar.

The man purpose of life is to live rightly, think rightly, act rightly. ‘Mahatma Gandhi’

In the medium term, the question is : Where does the world get more food from? .... Ideally, a big part of the supply response would come from the world’s 450 million smallholders in developing countries, people who just farm a few acres. ‘The Economist’

Penyakit bangsa kita yang paling parah adalah mentalitas kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah. ‘SBY’

Related Post

Previous
Next Post »