Blogroll

Saudaraku, Do’akanlah orangtuamu, Berbuat baiklah pada mereka, Sebelum kamu menyesalinya!

No Way Back! (Tidak Ada Jalan Mundur)

Ketika Thaoriq bin Jiyad mendarat di Eropa untuk membebaskan manusia dari perbudakan sesama manusia, langkah pertama ketika mendarat adalah membakar kapalnya sehingga pasukannya tahu tidak ada jalan kembali kecuali bertahan atau berhasil.

Ketika dalam suatu pertempuran banyak tentara yang lari mundur, Khalid bin Walid memerintahkan wanita berbaris dibarisan belakang dengan tugas menghadang siapa saja pria yang mundur dari medan pertempuran.

Ketika pasukan Rusia melawan Nazi Jerman yang sangat kuat, mereka menggunakan sistem pertahanan berlapis. Lapis pertama bertugas menghalau tentara Jerman. Lapis kedua untuk menembak lapis pertama kalau mundur sebelum diperintahkan. Jika lapis pertama kalah dan diperintahkan mundur, maka lapis pertama akan mundur akan bergabung dengan lapis kedua, dan dibelakangnya ada lapis ke tiga yang siap menembak lapis pertama dan kedua kalau mundur sebelum diperintahkan.
Sistem ini membuat tentara di front depan tidak punya pilihan kecuali melawan Jerman. Kejam memang tapi Rusia adalah salah satu yang gagal dikuasai Nazi Jerman di PD2.

Katika Umar Mochtar melawan penjajahan Italy di Libya, ia membuat Italy sampai lima kali ganti jendral karena tidak pernah menang. Salah satu keberanian pasukan Umar Moctar ditunjukkan dengan mengikat lutut mereka dengan simpul mati ketika sudah dalam posisi stand by di padang pasir, sehingga mereka tidak bisa lari sekalipun sudah terjepit.

Apa intisari kumpulan kisah ini?
Seringkali kita membiarkan diri kita gagal dalam usaha, dalam prestasi di sekolah, dalam keluarga, karena kita terlalu banyak menyiapkan kemungkinan untuk mundur sehingga tidak serius dan tidak fokus pada apa yang kita lakukan.

Strategi no way back, banyak berhasil karena memang tidak memberikan pilihan pada kita untuk mundur.

Dalam hidup sebenarnya banyak sekali tuntutan no way back, hanya saja kita tidak menyadarinya.
Ketika kita memutuskan punya anak itu no way back.
Kita tidak bisa mengembalikan anak ke rahim karena tidak punya penghasilan cukup.
Seandainya bayi kita punya kemampuan seperti lapis kedua tentar rusia , atau wanita yang menjaga front belakang pasukan khalid bin walid, mungkin kita bekerja sungguh sungguh.
Seandainya bayi kita bisa menuntut kesejahteraan sebagaimana debt collector menagih kita dengan kasar kita mungkin bisa bekerja lebih keras.

Sebagian besar manusia butuh di semnagatkan atau dipaksa untuk maju.
Kita bahkan perlu memaksa diri kita untuk maju.
Untuk membuat kita sukses, kita harus memanupulasi diri kita dengan

Membuat hukuman sendiri
Salah satu ide adalah membuat hukuman-hukuman yang kita ciptakan sendiri supaya kita patuh pada tujuan untuk sukses.
Ini adalah bentuk paling sederhana yang no risk tapi juga daya manipulasinya rendah adalah membuat hukuman sendiri.
Hukuman bisa bisa drastis bisa berbentuk fisik tapi harus membuat kita jera.
Bentuk yang sederhana dan menyiksa tapi menyehatkan misalnya :
Misal, kalau saya nilai ujian di bawah 8 saya akan push up 100 kali untuk setiap test.
Kalau saya gagal bisnis ini, saya akan jogging setiap hari selama 1 minggu selama 1 jam sehari.
Kalau saya ngomel pada anak tanpa alasan proporsional, saya akan sit up 20 kali.

Bentuk paling dramatis No Way Back adalah mengambil resiko.
Saya berhenti kerja supaya bisnis ini sukses, kalau tidak sukses tidak ada penghasilan lain.
(Cara ini tidak di anjurkan untuk yang punya tanggungan keluarga, kalau anak muda masih ditanggung orang tua mungkin bisa, tapi jika Anda bukan tipe risk taker strategi ini bisa jadi bumerang)

Silahkan pikirkan yang cocok untuk Anda yang penting kita harus mulai sering memanipulasi diri kita agar jangan mudah mundur.

From : Bisa! by Isa Alamsyah

Related Post

Previous
Next Post »