Blogroll

Saudaraku, Do’akanlah orangtuamu, Berbuat baiklah pada mereka, Sebelum kamu menyesalinya!

MENINGGALKAN ZONA KENYAMANAN (2)

Musuh terbesar dari puncak kesuksesan adalah kenyamanan. Orang yang sudah nyaman dengan kehidupannya tidak merasa perlu meningkatkan pencapaiannya. Banyak orang yang sebenarnya mempunyai potensi menjadi orang besar, tokoh dunia, riwayat hidupnya tercatat hanya sekedar di nisan. Ia tidak gunakan seluruh potensinya ketika hidup, karena sudah nyaman dengan pencapaiannya yang sebenarnya bisa lebih dari itu.

Episode 1:

Namanya Cipto Mangunkusumo. Ia seorang dokter pemerintah. Ia pernah menjadi dokter terbaik dan mendapat penghargaan medali orde van oranje de Nassau dari Ratu Belanda karena jasanya memberantas wabah pes.

Ia sudah mapan sebagai anggota bangsawan kerajaan. Ia juga bergaji besar dan mapan sebagai dokter. Dengan kata lain Cipto sudah dalam zona kenyamanan. Tapi Cipto tidak memikirkan diri sendiri. Ia memikirkan rakyat di Jawa dan di tanah jajahan yang disebut Indische.

Ia melihat bahwa rakyat sangat miskin akibat feodalisme, sehingga jangankan untuk biaya kesehatan, untuk makan saja sulit. Hal ini menurut Cipto juga akibat penjajahan dan penghisapan buruh baik oleh pemerintah Hindia Belanda ataupun oleh Raja-Raja Jawa masa itu.

Iapun kemudian meninggalkan zona kenyamanan. Ia melanggar pantangan kerajaan. Ia kebut-kebutan dengan kereta kuda tepat di depan Keraton Solo. Artinya kerajaan Jawa ia lawan dan berakibat Cipto dikucilkan dari keluarga kerajaan.

Ia juga meledek Ratu Belanda dengan menempelkan medali orde van oranje de Nassau di (maaf) bokongnya. ARtinya iapun melawan Ratu Belanda. Ia tahu kensekwensinya yaitu dipecat sebagai dokter kerajaan. Tapi ia tak peduli. Ia memang ingin berhenti.

Sejak itu ia menjadi wartawan De Express dan mengritik kebijakan-kebijakan Raja-Raja Jawa dan pemerintah penjajah Belanda. Iapun kemudian mendirikan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan E.F.E Douwess Dekker. Oraganisasi ini adalah organisasi yang jelas-jelas pertama kali mengatakan diri mereka adalah partai politik di Hindia Belanda.

Ciptopun kemudian terpilih sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat) dan memperjuangkan Hindia Belanda berparlemen dan Indonesia merdeka. Setelah Indonesia merdeka nama Cipto diabadikan sebagai nama sebuah Rumah Sakit terbesar di Indonesia.

Cipto walaupun sudah hidup nyaman ia tidak memikirkan diri sendiri. Ia memikirkan kesejahteraan orang lain. Ia ingin menyejahterakan orang lain. Bagaimana dengan anda? APakah anda sudah merasa nyaman dengan keadaan sekarang dan tidak memikirkan orang lain?

Episode 2

Namanya Sneevliet. Ia orang Belanda totok yang bekerja di negeri jajahan Hindia- Belanda. Ia bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan swasta dengan gaji sangat besar. Artinya ia berada dalam zona kenyamanan.

Tapi Sneevliet tidak memikirkan dirinya sendiri. Ia memikirkan orang lain yang bahkan bukan bangsanya melainkan bangsa yang dijajah oleh bangsanya. Iapun menerjunkan diri membela bangsa Indonesia dan menuntut Indonesia merdeka, sampai akhirnya dihukum mati pada tahun 1942.

Sneevliet saja memikirkan orang lain yang bukan bangsanya dan berani meninggalkan zona kenyamanan. Bagaimana dengan anda? Apakah anda saat ini menjadi orang yang sudah nyaman dengan keadaan sekarang dan tidak memikirkan orang lain padahal orang lain itu bangsa sendiri?

Semoga saja tidak.

From Bisa by : Agung Pribadi

Related Post

Previous
Next Post »