Tahukah Anda, ada saatnya kita harus menyimpan rasa dendam.
Gak salah? Ya benar, dendam.
Kapan saatnya kita harus memelihara rasa dendam?
Kita harus menyimpan rasa dendam jika dendam tersebut berdampak positif bagi perilaku kita,
dan berdampak baik pada prestasi kita. Dendam seperti itulah yang disebut dengan dendam positif.
Apa ada yang namanya dendam positif? Ada.
Dendam adalah rasa marah, murka, respon, atas suatu peristiwa, hinaaan, cercaaan, kekerasan, atau penderitaan yang kita alami.
Pada dendam negatif, ketika kita dihina maka kita membalas menghina. Ketika kita menjadi korban kekerasan,
kita membalas dengan kekerasan. Itu adalah jenis dendam yang biasa kita dengar.
Pada dendam positif, kita merespon segala keburukan dengan semangat perbaikan.
Ketika kita dihina, dengan dendam positif kita jadi punya semangat kerja keras yang sangat tinggi,
membara untuk membuktikan kita tidak pantas dihina.
Dendam positif tidak membuat kita memukul orang yang menghina, tapi membuat mereka malu
karena telah menghina orang yang salah (kita buktikan dengan karya).
Ketika kita menjadi korban kekerasan, dengan dendam positif kita tidak langsung membalas dengan kekerasan,
tapi kita terpacu untuk mencapai posisi tertinggi agar punya kekuatan untuk bisa menghapus berbagai tindak kekerasan.
Misalnya kita menjadi korban bully (penganiayaan) di sekolah atau di kampus.
Jika kita bangkitkan dendam negatif, maka kita akan membalas pelaku bully dengan kekerasan, atau kalau tidak berani kita akan membalas dendam pada junior kita tahun berikutnya.
Tapi jika kita kembangkan dendam positif, maka kemarahan sebagai korban bully,
kita jadikan motivasi untuk berprestasi tinggi di dalam kelas dan pergaulan, sehingga di masa depan punya power untuk bisa menghapus tradisi bully tersebut, sebagian atau seluruhnya.
Orang yang mempunyai dendam positif akan mempunyai energi lebih tinggi untuk mencapai cita-cita
karena mempunyai bahan bakar yang lebih untuk memanaskan semangat.
Karena itu, jika ada orang yang menghina, jadikanlah hinaan itu sebagai cambuk untuk mencapai kesuksesan.
Biarkan hinaan itu selalu terngiang-ngiang di telinga sehingga kita tidak berhenti bekerja keras sampai mencapai sukses.
Jadikan hinaan tersebut sebagai pembakar semangat dan jangan biarkan hinaan tersebut justru menjadi penghancur hidup. Jangan pula merespon hinaan dengan dendam negatif berupa membalas balik hinaan.
Orang bisa mengatakan hinaan, cercaan, atau perlakukuan buruk pada kita.
Tapi kita yang menentukan bagaimana cara meresponnya.
Anda akan takjub melihat banyak orang sukses yang ternyata mencapai puncak salah-satunya karena adanya dendam positif. Anda bisa melihat betapa sebuah hinaan yang sebenarnya bisa menghancurkan, justru bisa dibalik menjadi energi yang membangkitkan semangat.
From : Bisa! By Isa Alamsyah
Saudaraku,
Do’akanlah orangtuamu,
Berbuat baiklah pada mereka,
Sebelum kamu menyesalinya!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)