untuk memperbaiki keadaan, si suami konsultasi dengan seorang dokter,
"Dok, sepertinya istri saya tuli"
"memangnya kenapa, pak?"
"setiap saya bertanya pasti tidak langsung dijawab, ada kalanya saya bertanya sampai lebih dari 3 kali untuk pertanyaan yang sama sampai akhirnya baru mendapatkan jawaban darinya"
"mm..begini saja pak, untuk mengetahui istri bapak benar-benar tuli atau tidak, coba bapak bertanya pada istri bapak dari jarak 3 meter. kalau istri bapak tidak menyahut juga, mendekatlah sampai kira-kira jaraknya 2 meter saja, ulangi pertanyaan tadi. dan jika tetap saja istri bapak tidak menjawab pertanyaan bapak, lebih dekatlah sampai hanya 1 meter di dekatnya. kalau pada jarak 1 meter istri bapak tidak menjawab juga, berarti istri bapak memang benar-benar sudah tuli." jelas dokter itu panjang lebar
"ya dok, akan saya coba"
keesokan harinya, si suami mempraktekkan apa yang dianjurkan oleh dokter yang ditemuinya kemarin.
pagi itu istrinya sedang memasak, ditanyanya si istri dari jarak 3 meter
"masak apa, ma?" tanyanya
istrinya tetap diam
lalu dia mendekat sampai jarak kira-kira 2 meter dan diulanginya pertanyaan sebelumnya,
"masak apa, ma?"
tetap saja si istri asyik dengan aktivitasnya, tak sedikit pun menjawab.
"langkah terakhir" gumam si suami dalam hati
pada jarak kurang lebih 1 meter, kembali pertanyaan sebelumnya diulangi,
"masak apa, ma?"
kali ini si istri menjawab.
"harusnya mama yang tanya ke papa, dari tadi mama sudah menjawab kalo mama lagi masak labu, kenapa masih tanya-tanya juga?"
si suami terdiam..
***
apa hikmahnya?
kita sering sekali menyalahkan orang lain padahal sumber masalah sebenarnya adalah diri kita sendiri. kita tidak butuh banyak mengoreksi orang lain, yang lebih kita butuhkan adalah sering-sering instropeksi diri.
sebelum menilai orang lain, cobalah menilai diri sendiri terlebih dahulu...
selamat merenung (lagi)..
From : Bisa! by Wintari Selalu Semangat