"There is no security on this earth. Only
opportunity." - Douglas MacArthur.
Apa jadinya bila kita takut mengambil risiko dalam hidup
ini? Segala yang kita lakukan pasti berisiko! Apalagi bila hendak maju dan
sukses, risiko adalah sesuatu yang harus kita akrabi, bukan dihindari.
Bicara mengenai risiko, seperti kata William J. Bernstein
dalam bukunya "The Four Pillars of Investing", "Risk, like
pornography, is difficult to define, but we think we know it when we see
it." Risiko, seperti pornografi, sukar untuk didefinisikan, tapi kita akan
mengetahuinya bila kita telah melihatnya. Begitu pula risiko, kita akan
mengetahui dan merasakannya bila kita telah menjalaninya.
Bila kita berani mengambil risiko, artinya kita telah berani
menjalani kehidupan itu sendiri. Juga menunjukkan bahwa kita yakin akan
mendapatkan suatu pelajaran berharga dari setiap risiko yang diambil. Tentu
saja bukan berarti melangkah tanpa perhitungan yang matang. Satu rahasia
orang-orang yang telah sukses, seperti yang mereka ungkapkan, adalah bahwa
mereka sering mengambil risiko dalam bertindak.
Lantas, mengapa sebagian orang enggan untuk mengambil
risiko? Jawabannya sederhana. Mereka takut gagal, berpikir tak dapat
melakukannya, atau merasa belum mahir dan berbakat. Keberanian mengambil
risiko, sesungguhnya lebih menunjukkan kepada karakter dan mental seseorang.
Bukan pada besar kecilnya risiko yang dihadapi. Kualitas seseorang tidak
ditentukan dari peristiwa yang datang menghampirinya, tapi dari respon yang ia
berikan dari peristiwanya itu sendiri.
Jadi, bila kita ragu untuk melangkah karena tidak tahu apa
yang akan menghadang langkah kita nantinya, beranilah untuk mengambil risiko.
Beranilah untuk mengambil kesempatan yang datang demi terwujudnya kehidupan
yang lebih baik. Toh, kita tidak akan tahu apakah kita sanggup menghadapinya
atau tidak, sebelum kita benar-benar mengalaminya.
Namun, sekali lagi diingatkan, berani mengambil risiko bukan
berarti melakukan tindakan gegabah. Hanya karena sebagai orang berhasil
menggapai kesuksesan karena tidak takut akan risiko, kita tetap harus melakukan
persiapan dan pertimbangan yang matang. Agar apabila suatu saat risiko yang
kita takutkan itu benar-benar terjadi, kita dapat melewatinya dengan baik.
Begitulah bila kita ingin sukses dalam segala hal, kita akan selalu dihadapi
dengan risiko. Risiko sangat berkaitan dengan rasa takut-takut akan timbulnya
kekacauan, takut akan penilaian orang lain yang menghakimi, dan takut akan
hal-hal tak terduga yang menunggu di depan sana. Hadapi rasa takut itu dan
jadikanlah rasa takut sebagai motivator!
Tanpa kita sadari, banyak sekali keuntungan yang dapat kita
ambil bila kita berani mengambil dan menghadapi risiko. Bila kita melakukan
kesalahan, otomatis kita akan lebih bijaksana ke depannya. Bila kita sukses,
kita akan belajar dan tahu besarnya kapabilitas dan potensi yang kita miliki.
Dalam hal karier, saat kita berani mengambil risiko, maka hal itu akan
mengantar kita menjadi seorang pemimpin dan inovator. Kunci dari semua yang
telah disebutkan di atas adalah, menjadi a smart risk taker- seorang pengambil
risiko yang cerdas!
Berikut ada enam cara yang ditulis oleh Beth Banks,
PhD-seorang ahli di bidang leadership development, yang bisa mengantar kita
menjadi salah satunya.
Percaya pada insting
Jangan menunggu sampai suatu petunjuk nyata datang kepada
kita, baru mengambil keputusan, karena bisa saja petunjuk itu datang terlalu
telat atau malah tidak datang sama sekali. Kalaupun ada petunjuk yang sangat
baik, bukan hanya kita saja yang mengetahuinya, tetapi juga orang lain yang mungkin
memiliki tujuan yang sama. Saat ide brilian menghampiri, jangan banyak membuang
waktu, langsung realisasikan dan kerjakan saat itu juga! Percaya pada apa kata
hati.
Jangan takut untuk meminta bantuan
Bila memang kita sedang menghadapi suatu hal yang memang
kita kurang pahami, sedangkan sesuatu itu bisa membawa kemajuan besar menuju
apa yang kita ingin capai, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada yang lebih
ahli. Bila kita terus terjebak dalam rasa takut akan risiko-takut bila meminta
bantuan kepada orang lain, maka kemampuan kita akan diremehkan, maka kita tidak
akan pernah bisa maju.
Lepaskan energi positif
Rasa takut, stres, dan ketidakpastian bisa kita jadikan
"teman", bukan musuh yang harus dihindari, asalkan kita
memperlakukannya sebagai motivasi, bukan sebagai penghalang. Biasakan untuk
menolelir perasaan-perasaan itu. Selalu ingatkan kepada diri sendiri, bahwa
kemajuan tidak akan datang bila kita tidak melangkah maju ke keadaan yang penuh
ketidakpastian.
Antisipasi dan tindakan
Tidak membuat suatu keputusan sebenarnya adalah sebuah
keputusan, yang buruk tentunya. Berpikirlah seperti seorang atlet, dan belajar
untuk menempatkan diri bahwa aksi dan tindakan diperlukan untuk mencapai suatu
prestasi.
Belajar dari Kegagalan
Pelajaran yang paling berharga dalam hidup kita adalah apa
yang dihasilkan dari sebuah kegagalan. Orang-orang bisa menjadi sangat pemaaf
bila kita benar-benar sudah melakukan yang terbaik dan bersikap penuh dengan
integritas.
Realistis
Memang, terkadang ide-ide dan mimpi yang superfantastis akan
terlihat sangat bagus di atas kertas, tetapi kenyataan tidak semudah menulis di
atas selembar kertas. Saat kita sudah merasa siap untuk mengambil risiko,
pikirkan tentang alasan yang masuk akal mengapa kita akan melakukannya.
Ada beberapa halangan yang bisa membuat kita mengurungkan
niat untuk menjadi seorang pengambil risiko. Mungkin, dengan mengetahui apa
saja halangan/perasaan itu, kita bisa jadi lebih siap dan tidak berubah pikiran
untuk melangkah maju demi mencapai apa yang kita inginkan, walaupun ada risiko
yang menghadang!
-Rasa takut akan penolakan
-Takut tidak mendapatkan persetujuan
-Perasaan bersalah
-Keinginan untuk selalu benar
-Ketidakpastian
-Rasa takut diremehkan
-Menghindari konflik
-Takut akan kegagalan
-"Bermain" aman
-Takut akan menyakiti orang lain.
from : http://gozalionline.blogspot.com/