Blogroll

About canszzinspiration

Manual Description Here: Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis.

Saudaraku, Do’akanlah orangtuamu, Berbuat baiklah pada mereka, Sebelum kamu menyesalinya!

Tipe daya tahan menghadapi tekanan

Tipe daya tahan menghadapi tekanan
Ada macam-macam tipe orang ketika menghadapi tekanan.

Ada
tipe kepompong, baru sekali ditekan langsung kempes. Bahkan cukup ditekan dengan jari, sudah kempes.
Biasanya anak manja, anak orang modern yang selalu menghindari masalah sangat rentan menjadi tipe ini.

Ada
tipe kapas atau kapuk, tipe ini fleksibel terhadap tekanan.
Ketika ditekan mereka kempes setelah beberapa lama kembali lagi ke bentuk awal.
Orang seperti ini bisa tertekan tapi mampu kembali ke asal.

Ada
tipe kaleng, kalau ditekan berbekas. Walaupun tidak rusak atau kehilangan apa-apa. Tipe kaleng bisa kembali ke bentuk asal jika ditekan lagi dari arah berlawanan. Ditempa lagi.
Ini tipe orang yang tertekan, dan tidak bisa memperbaiki diri kecuali disokong orang lain.

Yang cukup bahaya tipe balon. Ditekan fleksible, tapi kalau tekanannya terlalu keras akan hancur dan tidak bisa kembali ke asal.

Ini tipe anak yang mengurung diri ketika tertekan, menahan dendam tapi kalau lepas kontrol bisa frustasi.

Ada
tipe besi.
Jika ditekan mereka kuat tidak berbekas, tapi kalau penekannya semakin kuat dan berbahan keras juga lama kelamaan akan tertekan juga.
Hebatnya mental besi ini sekalipun dibakar di ubah ia tetap menjadi besi dan kembali ke asal.

Ada
juga tipe diamond.
Makin di pukul dan di tempa makin berkilau. Tapi kalau di tumbuk ya hancur juga.

Ada
juga tipe bola pimpong, semakin keras dilempar semakin kuat meresponnya. Sekalipun jatuh meluncur ke bawah tapi ia bangkit melambung ke atas.

Bagaimana dengan Anda?


Kalau saya pilih tipe air.

Air selalu bergerak menuju tujuan (daerah yang lebih rendah)
Kalau ditekan ia fleksible, tidak hancur tapi menyebar. Benda yang menekan justru diselubungi air.
Kalau di tepak, air muncrat menyebar justru memperkuat pengaruhnya.
Bahkan dibakar sekalipun air menguap tetap menjadi air dan akan turun lagi sebagai air dan konsisten dengan sifatnya.

Mungkin itu kenapa 80% lebih tubuh manusia terdiri dari air.

Semoga bermanfaat!
.i.f
Read More...

Salah Alamat

Salah Alamat
Seorang dosen astronomi yang sedang menggebu-gebu mengajar, terganggu dengan perilaku satu orang di belakang yang asyik dengan kegiatannya sendiri.
"Hai, kamu yang berdiri di belakang, coba sebutkan planet yang paling banyak satelitnya?"
"Maaf, saya tidak tahu, Pak"
"Kalau begitu sebutkan planet yang terkecil!"
"Maaf, saya juga tidak tahu, Pak"
“Kamu sama sekali tidak tahu? Minggu lalu kan saya sudah bilang, seluruh bahan harus dipelajari. Lalu buat apa kamu kemari?" sentak dosen dengan nada tinggi.
"Saya mau membetulkan kabel Pak, saya petugas PLN. Ada komplain dari kampus Bapak!"
Uppss

Humor dan hikmah
Menurut Anda malu tidak marah pada orang tapi salah alamat?
Sadarkan seringkali kita melakukan itu.
Biasanya marah salah alamat dilakukan superior pada bawahannya.
Orang tua pada anaknya, guru pada muridnya, bos pada bawahannya.
"Gimana sih, pintu kok tidak ditutup!"
"Bukan saya yang terakhir masuk."
atau
"Lain kali kalau datang jangan terlambat!"
"Saya bukan terlambat, saya datang paling pagi, tapi barusan dari toilet"
atau
"Siapa nih yang menghabiskan roti saya, itu kan bekal saya?"
"Ada jamurnya, jadi dibuang!"
Salah alamat bisa berupa marah bukan pada orang yang tepat, menuduh pada orang yang salah, marah tanpa sebab, dsb.
Supaya tidak salah alamat, maka:
Jangan langsung bereaksi, check dan recheck dulu.
Jangan berpikir siapa yang salah, tapi berpikir dulu apa yang mungkin terjadi.
Jika kita gegabah menuduh akhirnya kita malu sendiri dan hilang respek orang kepada kita.
Semoga bermanfaat!


From : Bisa!
Read More...

MENENTUKAN SKALA PRIORITAS

MENENTUKAN SKALA PRIORITAS
Salah satu kemampuan yang mutlak dimiliki seseorang untuk bisa sukses dan menikmati kehidupan adalah kemampuan menentukan prioritas.
Ini adalah skill yang gampang-gampang susah.
Siapapun yang bisa menentukan prioritas akan jadi sukses dan bahagia, baik sebagai ayah, ibu, suami, istri, orang tua, manajer, pegawai, anak, guru, pejabat, rakyat dan dan semua profesi.

Saya membagi prioritas menjadi beberapa contoh di bawah ini. Anda bisa kembangkan sendiri.
Prioritas waktu.
Lakukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan saat itu.
Misalnya anak kita masih kecil, mereka butuh perhatian orang tua. Ayahnya sibuk di gym, ibunya sibuk di aerobic.
Itu namanya melewatkan prioritas waktu. Kenapa tidak jogging saja sama anak-anak dapat sehatnya dapat pula kebersamaannya. Kalau mereka besar mereka sudah sibuk urusan sendiri, kita kehilangan moment.

Prioritas tempat.
Lakukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di tempat itu.
Misalnya Anda jalan jalan ke Paris dan habiskan waktu ngobrol di restoran. Padahal restoran kan ada di mana-mana.
Kalau mumpung di Paris ya ke menara Eiffel, ke Versailles, dll yang khas perancis.

Prioritas orang.
Melakukan sesuatu yang hanya bisa dengan orang itu.
Anda sudah menikah dan punya orang tua tapi jarang dikunjungi. Padahal orang tua tidak tergantikan, dan kebanyakan orang tua tidak butuh macam-macam hanya sekedar perhatian dari anak, yaitu di kunjungi.
Jadi selagi orang tua masih ada sering2 lah berkomunikasi.

Jika kita bisa menempatkan sesuatu sesuai prioritasnya, kita akan maksimal dalam profesi apapun.


By Isa Alamsyah From : Bisa!
Read More...

MEMBANGKITKAN SEMANGAT ENTEPRENEURSHIP

MEMBANGKITKAN SEMANGAT ENTEPRENEURSHIP
Di sela-sela waktu ketika Road Show Keluarga Penulis di Solo, saya mengatur jadwal meeting dengan 3 manager/pengusaha yang sangat antusias dengan semangat No Excuse!. Satu di antaranya adalah pengusaha percetakan besar, satu lainnya adalah pengusaha real estate dan salah satu broker properti terbesar di Solo, dan terakhir adalah banker menengah di sebuah Bank ternama.
Begitu antusiasnya mereka bahkan meminta untuk memegang franchise workshop atau seminar No Excuse di Jawa tengah. Bahkan mereka berani memasang target 1 minggu sekali ada workshop N0 Excuse di pemda, perusahaan dan juga universitas.

Kenapa mereka begitu bersemangat?
Karena mereka ingin mengembangkan semangat enterpreneurship di Indonesia. Setidaknya mereka bisa memulai dari jawa tengah. Ketiga pengusaha sukses tersebut mereka melihat semangat No Excuse! adalah gerbang penting untuk menuju entrepreneurship. Bahkan di masa depan mereka ingin membangun universitas enterpreunership.

Kenapa entrepreneurship penting?
Karena bangsa yang maju adalah bangsa yang mempunyai banyak entrepreneur, dan Indonesia memeiliki terlalu sedikit entrepreneur.

David Osborne dalam buku Reinventing Government mengungkap satu negara menjadi makmur apabila sedikitnya mempunyai 2 % entrepreneur.

Singapura, menurut laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) memiliki entrepreneur 7,2% dari jumlah penduduk. Padahal tahun 2001 hanya mempunyai 2,1% entrepreneur. Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan mengatakan, persentase penduduk China dan Jepang mencapai 10 %. Sedangkan yang tertinggi adalah Amerika Serikat sebesar 11,5% - 12%.

”Bangsa ini (Indonesia) sulit maju karena minimnya semangat entrepreneurship,” kata Ciputra, pendiri Taman Impian Jaya Ancol ini.

Pada tahun 2007 terdapat lebih dari 740.200 orang lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Kondisi ini disebabkan lulusan perguruan tinggi umumnya hanya berorientasi mencari pekerjaan, bukan menciptakan pekerjaan.

Di sisi lain, kekayaan alam Indonesia yang sangat berlimpah tidak dikelola secara optimal. Ini juga karena minimnya semangat entrepreneurship.

Mengutip majalah The Economist, Indonesia merupakan penghasil gas alam kedelapan terbesar di dunia, penghasil batu bara dan emas ketujuh terbesar di dunia, serta penghasil tembaga dan nikel nomor lima dunia. Bahkan, Indonesia juga penghasil karet nomor dua dan minyak sawit nomor satu di dunia.

”Namun, kekayaan alam yang melimpah ini sampai sekarang masih kurang bisa menyejahterakan rakyat karena minimnya kemampuan entrepreneurship,” kata Ciputra.

Ciputra berambisi betul untuk menciptakan entrepreneur, karena berkeyakinan kelompok kreatif inilah yang bisa membawa bangsa ini menuju kemajuan. Suatu bangsa akan maju jika jumlah entrepreneur-nya paling sedikit 2 persen dari jumlah penduduk.

Indonesia yang berpenduduk 220 juta jiwa hanya memiliki sekitar 400.000 pelaku usaha mandiri atau sekitar 0,18 persen entrepreneur dari jumlah penduduknya.

Ciputra berkeyakinan, Indonesia akan maju jika sedikitnya mempunyai empat juta orang entrepreneur.

Maukah Anda menjadi salah satu entrepreneur?


By : Isa Alamsyah From : Bisa!
Read More...

BERHARAP ADA PERUBAHAN TANPA MELAKUKAN PERUBAHAN

BERHARAP ADA PERUBAHAN TANPA MELAKUKAN PERUBAHAN
Seringkali kita berharap ada perubahan dramatis dalam hidup kita, ada peningkatan yang melesat dalam kehidupan, tetapi lucunya kita tidak melakukan perubahan apa-apa untuk mencapainya.

Salah satu laga piala dunia bisa menujukkannya.
Pada pertandingan Piala Dunia Sepakbola tgl 19 Juni 2010 antara Belanda melawan Jepang, Ibrahim Affelay dari Belanda dalam 20 menit mendapat peluang 2 kali di sektor sayap kiri Belanda atau sektor kanan dari pertahanan Jepang. Dua kali ia mendapat kesempatan seperti itu dan tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Jepang.

Pada percobaan tendangan pertama ia gagal mencetak gol karena tendangannya sangat biasa yaitu menyusur tanah. Pada kesempatan kedua ia mendapat peluang yang sama persis.
Sudah tahu cara yang pertama yaitu cara yang biasa-biasa saja gagal mencetak gol Ibrahim masih melakukan cara itu tapi mengharapkan hasil yang berbeda yaitu tercipta gol, ternyata seperti sudah ditebak ia gagal mencetak gol. Seharusnya ia melakukan cara yang berbeda yaitu cara yang tidak biasa misalnya mecongkel bola atau memberikan umpan kepada temannya yang berdiri lebih bebas.
Ibrahim Affelay mengharapkan hasil yang berbeda dari sebuah cara dalam pekerjaan yang sama. Suatu hal yang jarang terjadi atau kemungkinannya sangat kecil.

Dalam kehidupan atau dalam bisnis hal ini juga berlaku. Misalnya Kita saat ini menjadi pegawai yang biasa-biasa saja. Berangkat jam 7 pagi sampai rumah lagi jam 8 malam setelah itu menonton sinetron atau gossip lalu tidur. Dalam bekerjapun kita tidak melakukan yang terbaik, biasa-biasa saja.

Anehnya kita mengharapkan terjadi sesuatu yang berbeda untuk cara kita yang sama dan biasa-biasa saja. Kita mengharapkan penghasilan kita naik menjadi 10 kali lipat atau 100 kali lipat dengan cara yang sama dan biasa-biasa saja. Apakah bisa? Walaupun ada kemungkinannya tetapi sangat jarang terjadi. Kalaupun ada itu keberuntungan semata.

Sebelum tahun 1987 masyarakat depok bekerja begitu begitu saja dan biasa-biasa saja. Ada yang dengan cara biasa tetapi penghasilannya menjadi 10 kali lipat bahkan ada yang 100 kali lipat karena pada tahun 1987 kampus UI pindah ke depok dan harga tanah meningkat berkali-kali lipat.

Ini adalah keberuntungan dan hal yang jarang terjadi. Tapi kalau dengan cara itu kita mengharapkan penghasilan kita meningkat 10 atau 100 kali lipat itu sama saja dengan berjudi. Terbukti ada yang mau menjual tanahnya seharga 1 milyar dengan menolak skema ganti rugi dari pemerintah akhirnya tidak mendapat sepeserpun. Mau untung malah jadi buntung. Kalau kita mengharapkan dengan cara yang sama dan biasa saja tapi mengharapkan hasil yang berbeda maka hal ini sangat jarang terjadi.

Ayo! Mulai sekarang kita tekadkan pada diri kita untuk tidak melakukan cara yang sama dan biasa-biasa saja. Kita harus mulai berfikir di luar kotak. Misalnya sebagian gaji kita, kita sisihkan untuk investasi, misalnya di penerbitan buku seperti buku-buku terbitan asma nadia publishing house, atau kita membuka laundry kiloan di garasi rumah, atau jualan yang pasti dibutuhkan semua orang misalnya makanan atau pulsa, tapi makanan masih ada resiko basi, kalau pulsa tidak.

Atau kita mulai berusaha menjadi penulis karena seseorang dengan profesi apapun apabila menjadi penulis maka ia lebih berpengaruh, lebih bisa meningkatkan penghasilan 10 sampai 100 kali lipat, contohnya ada seorang petugas cleaning service yang penghasilannya meningkat 100-1000 kali lipat karena menulis.

Kalau kita sisihkan uang gaji kita Rp 400.000 untuk mengikuti workshop menulis itu menjadi sangat murah kalau hasilnya kita bisa mendapat penghasilan 100 – 1000 kali lipat dari sekarang. Jadi mahal atau murah adalah soal itu uang terbuang percuma atau investasi.

Ayo! Mulai sekarang kita mulai berfikir di luar kotak dan tidak biasa. Jangan mengharapkan hasil yang berbeda dari cara-cara yang sama dan biasa-biasa saja.

From : Bisa!
Read More...

PENGARUH BAIK ATAU PENGARUH BURUK

PENGARUH BAIK ATAU PENGARUH BURUK
Di antara banyak quote yang dikutip dari Hellen Keller (seorang penulis yang buta, tuli dan bisa), saya suka dengan quote ini:
When we do the best that we can, we never know what miracle is brought in our life, or in the life of another.
Kalau kita melakukan hal yang terbaik, kita tidak tahu apa keajaiban yang akan terjadi pada kita atau pada orang lain.

Yang membuat kita menjadi orang besar pada akhirnya bukan seberapa tinggi jabatan yang kita capai, tetapi seberapa besar kita bertanggung jawab atas tugas yang ada di pundak kita.

Ketika seorang guru berbuat sebaik mungkin memang mungkin keajaiban tidak datang kepadanya, mungkin gajinya tetap kecil atau jabatan tetap rendah, tapi tanpa diduga keajaiban datang pada murid-muridnya.
Seringkali kita baca seorang presiden atau orang sukses besar yang datang ke guru SD mereka dan mengatakan bahwa kepercayaan diri mereka di mulai di sana.

Kami di komunitas bisa baru saja mendapat kabar bahagia.
Seorang ibu menceritakan anaknya (15 tahun) yang berangkat ke Jepang sebagai duta Indonesia, salah satunya karena selalu tersemangati oleh artikel dari komunitas bisa!

Demikian isi suratnya:

Niken Windarwati 23 Juni
Assalamu'alaikum warahmatullahi wb. Saya cuma mau cerita, putri saya yg hobby membaca note2 mas Agung dn komunitas BISA, skrg dikirim ke jepang, sebagai Duta kebudayaan dari propinsi Lampung.

Alhamdulillah. klo mas agung ingat, sebelumnya saya pernah cerita klo anak saya itu hobby ikut lomba tapi langganan kalah, ternyata kesabaran dan semangatnya yg tiada pernah surut mengantarkan dia pada hal yg diimpikannya, yaitu melanglang dunia, dan jepang memang negara Asia yg ingin dikunjunginya.

tidk bermaksud ujub atau riya, saya hanya ingin katakan betapa yng teman2 tulis, jika dihayati, ternyata bisa membuat putri saya yg bru berusia 15 thn meraih cita2, impian yg mgkn tak prnh terbayang oleh anak yg tnggal dikampung yg dikelilingi sawah.

Terima kasih saya untuk Mas Agung dan sampaikan juga salam saya pada teman2 di komunitas BISA. Sebagai seorang ibu,saya berharap banyak remaja yg dapat mengambil manfaat dari FB ini dan khususya tulisan2 yg diberikan oleh kmunitas BISA sebagai sumber ilmu dan motivasi, ketimbang sbg hura2 sj. Semoga keberkahan selalu terlimpah bagi kita semua dan untuk orang2 yng senantiasa menebar kebaikan, amin.

wassalamu'alaikum warahmatulllahi.

Message ini membuat kami semakin merasakan apa yang dikatakan Hellen Keller. Kami hanya coba menulis dan berbagi, ternyata ada yang mendapatkan keajaibannya.

Tapi ada kebalikan dari pernyataan Hellen Keller.
"Kita tidak pernah tahu bagaimana perbuatan buruk kita akan berpengaruh, mungkin akan menjadi bencana bagi kita atau bagi orang lain."

Selebriti yang adegan mesumnya direkam mungkin dulu tidak sadar bahwa ketika rekaman itu bocor dan membuat heboh, perilakunya kini membuat internet seantero negeri menjadi slow bahkan mempengaruhi bandwith dunia selama beberapa minggu. Belum lagi imbas demoralisasinya.

Sekarang pertanyaan buat kita, apakah ada perbuatan kita yang telah menjadi keajaiban bagi orang lain.
Atau adakah perilaku buruk kita yang berimbas jadi bencana bagi orang lain.


From Bisa by : Agung Pribadi

Read More...

CARI RANTING TERBAIK

CARI RANTING TERBAIK
Dalam sebuah kegiatan petualangan hutan, seorang instruktur Pencinta Alam memerintahkan kepada anggotanya untuk masuk ke hutan dan mencari ranting terbaik. Syaratnya ranting tidak boleh dipatahkan dari pohon tetapi harus yang sudah jatuh ke tanah. Syarat kedua, jika mereka sudah memegang satu ranting maka itu adalah pilihannya tidak boleh diganti. Syarat ketiga, setelah pluit tanda lomba berakhir ditiup maka semua harus diam dan tidak melakukan aktivitas. Pluit bisa ditiup kapan saja tergantung instruktur.

Sebagai hadiah, yang mendapatkan ranting terbaik akan mendapat perjalanan petualangan ke Alpen secara gratis bersama pendaki profesional dari seluruh dunia.
Tentu saja semua ingin mendapat hadiah yang menarik tersebut.

Setelah waktu di mulai masuklah seluruh anggota pencinta alam ke dalam hutan.
Awalnya semua bersemangat untuk menemukan ranting yang terbaik. Akan tetapi, setiap kali mereka menemukan ranting yang terbaik, mereka tidak berani memegang karena takut ada lagi ranting lain yang lebih baik. Apalagi persaingan sangat ketat dan semua ingin menemukan ranting terbaik dibanding pesaingnya. Setiap kali mereka menemukan ranting yang lebih baik, mereka selalu melihat ranting lain yang lebih baik. Maka mereka bergerak dan bergerak mencari lagi ranting lain yang mungkin lebih baik.
Di hutan itu banyak sekali ranting yang sudah berjatuhan di tanah, sehingga agak sulit menemukan ranting yang terbaik.
Setelah sekian lama, setiap anggota sudah punya banyak pilihan alternatif ranting terbaik, tapi belum berani memegang karena takut ada yang lebih baik lagi. Mereka sibuk mengingat di mana saja alternatif ranting yang akan mereka pilih.

Tiba-tiba...prrriiiittttt.
Tanda lomba sudah berakhir.
Sebagaimana perjanjian, semua harus diam.
Lalu instruktur melihat satu persatu anggota yang mengikuti lomba.
Diperhatikannya satu persatu untuk membandingkan ranting siapa yang lebih baik dari yang lainnya.
Ternyata, tidak ada satupun dari anggota yang memegang ranting. Semua terlalu sibuk mencari yang lebih baik, dan lebih baik lagi sampai akhirnya ketika waktu berakhir mereka belum memutuskan ranting yang mana.

Tahukah siapa mereka?
Mereka mewakili sebagian besar kita.
Kadang kala karena terlalu berharap akan peluang besar kita mengabaikan banyak peluang yang ada di depan kita.

Ada sarjana yang melamar kerja di mana-mana, menanti pekerjaaan yang terbaik yang sesuai dengan bidang studinya.
Tapi tanpa sadar ia sudah menganggur selama puluhan tahun.
Padahal banyak peluang di depan mata yang dilewatkannya.
Lagipula sambil menunggu peluang terbaik, kita bisa saja mencoba peluang-peluang lain.

Ada juga jomblo yang menunggu calon terbaik, tanpa sadar menjomblo sampai bertahun-tahun. Kadang ada yang menjomblo karena terlalu banyak calon sampai tidak tahu lagi mana yang terbaik, kadang karena yang muncul tidak sesuai dengan kriteria. Saya berdoa semoga segera mendapatkan yang terbaik untuk mereka.

Ada juga yang menunggu peluang bisnis. Begitu lama menunggu sampai mengabaikan banyak peluang yang lewat di depan mata.

Masalahnya kita tidak tahu kapan pluit masa akhir hidup kita akan ditiup.
Ajal bisa menjemput kapan saja, apakah kita memilih untuk segera beraksi dan berbuat dengan apa yang ada, sambil menunggu kesempatan yang ideal, atau hanya menunggu dan menunggu peluang yang dianggap terbaik, sambil bertaruh dan berpacu waktu dengan berama lama kita masih punya jatah hidup di dunia ini.

Itu semua pilihan Anda!
No Excuse, karena peluang selalu ada!


From: Bisa!
Read More...

Bisa Tahan Bicara

Bisa Tahan Bicara
Seorang ayah mengajak anaknya naik helikopter wisata.
Ketika naik, sang pilot mengajukan tantangan unik dan menyampaikan peraturannya:
"Ongkos naik helikopter adalah 1 juta, jika salah satu dari Anda bersuara atau berbicara maka akan saya denda 5 juta, akan tetapi jika bisa tahan bicara maka saya beri bonus 10 juta."
Singkat cerita mereka setuju mengikuti tantangan dan naik helikopter tersebut. Sang ayah mewanti-wanti anaknya agar tidak bersuara.
Sang pilot tentu saja tidak mau rugi, ia melakukan berbagai manuver untuk membuat penumpangnya bicara, tapi tetap tidak ada suara. Ia melakukan manuver terbang miring, terbang naik turun, tapi tetap saja tidak ada suara.
Akhirnya sang pilot melakukan gerakan yang tidak mungkin ada penumpang yang tahan untuk tidak berbicara atau bersuara.
Tapi setelah manuver bahaya tersebut, sang pilot tetap tidak mendengar suara.
Akhirnya sang pilot menyerah dan mendaratkan helikopternya.
Sambil menengok ke belakang, ia berujar kepada sang ayah;
"Bapak hebat, baru kali ini saya bertemu penumpang yang bisa mengalahkan tantangan ini. Tidak ada yang sanggup tidak bersuara dengan manuver seperti tadi!"
"Sebenarnya tadi saya mau bilang sesuatu yang penting, tapi takut didenda," jawab sang Ayah.
"Mau bilang apa?" tanya sang pilot
"Anak saya jatuh waktu manuver tadi!"
??????

Humor dan hikmah
Anda bisa bilang Ayah ini terlalu gila, saya juga setuju, tapi pada level yang ringan kadang kadang kita melakukan hal yang sama.
Kesalahan utama sang ayah adalah "DEMI UANG IA MENGORBANKAN ORANG LAIN" lebih parah lagi anak sendiri.
Tentu saja ini contoh yang vulgar, tapi namanya juga humor.
Lalu pertanyaannya pernahkah Anda "DEMI UANG MENGORBANKAN ORANG LAIN" dalam level ringan atau berat?

Kadang ada yang untuk menghemat biaya menyekolahkan anak di sekolah yang mutunya rendah.
Kadang ada yang untuk menghemat biaya membiarkan anak atau orang yang kita cintai dirawat di rumah sakit yang kita tahu kualitasnya rendah.
Silahkan temukan sendiri contoh lainnya.

Mungkin Anda keberatan dan berkata, saya bukannya HEMAT tapi TIDAK MAMPU?
Pada yang mengatakan demikian, saya bertanya lagi:
Apakah benar-benar tidak mampu, atau selama ini tidak bekerja sekeras mungkin, tidak mencoba berpenghasilan sebesar mungkin sehingga ketika ada keperluan mendesak jadi tidak mampu?

Saya sulit menerima orang yang mengatakan TIDAK MAMPU atau TIDAK SANGGUP menghasilkan lebih banyak uang untuk kesejahteraan diri dan keluarga padahal ketika pulang sempat nonton sinetron, sempat nongkrong di cafe, ketika perjalanan tidak menggunakan waktu untuk berpikir keras bagaimana merubah nasib, dan punya waktu tidur yang panjang.

Mungkin yang seperti ini masuk katagori "DEMI KESENANGAN SEJENAK MENGORBANKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA"

Sudahkah kita bekerja sebaik mungkin, sekeras mungkin sehingga tidak ada celah untuk mengatakan kita belum bekerja maksimal?
Tentu saja masing-masing individu yang bisa menjawab.

Wallahu alam.

From : Bisa!
Read More...

Karena Panik

Karena Panik
Seorang pekerja bangunan yang sedang mengecat di lantai 4 tiba-tiba dikagetkan dengan seorang yang datang tergopoh-gopoh mendatanginya.
"Maman, Dedeh anakmu tertabrak di ujung jalan!"
Karena panik, pekerja itu memutuskan untuk loncat dari jendela lantai 4, apalagi dibawah gedung terdapat kolam yang cukup dalam. Lebih menyingkat waktu, pikirnya.
Melewati lantai 3, ia baru ingat bahwa ia tidak punya anak bernama Dedeh.
Melewati lantai 2, ia baru ingat bahwa ia tidak punya anak.
Melewati lantai 1, ia baru ingat bahwa ia belum menikah.
Byuuur...
Begitu mendarat di air, ia baru ingat bahwa namanya bukan Maman.

Humor dan Hikmah
Panik. Kata ini bisa membuat orang membuat kesalahan fatal dalam hidupnya.
Panik membuat kita membuat keputusan salah, membuat kita melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang.
Orang panik seringkali melakukan hal bodoh yang tidak mungkin dilakukannya jika dalam keadaan tenang.

Pelajar yang panik ketika ujian, akan lupa segala hal yang dipelajari ketika ujian.
Orang tua yang panik bisa marah-marah ke anak tanpa alasan yang jelas.
Pebisnis yang panik bisa melakukan keputusan bodoh yang merugikan.

Karena itu jangan mengambil keputusan ketika kita panik.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari panik.
1. Ambil napas panjang, sehingga menenangkan.
2. Duduk tenang, sambil bernafas teratur (Boleh diiringi mengangkat tangan seperti ketika ambil napas setelah olah raga).
3. Jangan lihat cermin, nanti jadi tambah panik (kecuali kalau kamu bisa melihat wajah panik kamu sebagai hiburan, hi hi hi).
5. Tenangkan diri Anda, misalnya dengan memberi nasehat pada diri sendiri atau meyakinkan diri:"Tenang-tenang, you can do it, put your self together,dll"
6. Lakukan pengalihan, misalnya dengan mengunyah apel atau buah lainnya (jangan hilangkan panik dengan mengemil, nanti panik kamu hilang, lalu muncul panik lain karena berat badan bertambah,:P)
7. Ambil wudu atau cuci muka, ini juga bisa meredakan kepanikan atau amarah.
8. Hubungi orang yang kamu percaya, sehingga bisa memberi masukan lebih jernih karena mereka tidak terserang panik (Ingat, jangan sampai cara kita bercerita malah membuat teman kita jadi ikut panik, karena 2 orang panik malah lebih berbahaya).

Jika sudah ambil langkah-langkah di atas baru boleh ambil keputusan sehingga keluar dengan lebih jernih.

Pernahkan Anda panik dan membuat keputusan salah?

Karena itu jangan panik dengan diri Anda, karena bagaimanapun diri Anda saat ini tetap punya harapan untuk sukses. Karena itu jangan panik!


From : Bisa!
Read More...

Sandal Pak Haji

Sandal Pak Haji
Setelah sholat di Musholah sebelah rumah, Pak Haji kebingunan mencari sandalnya.
Lalu datanglah Udin anak muda yang sering ikut acara di Mushollah.
"Ada apa Pak Haji?"
"Sandal ane hilang!'
"Oh, tadi diambil Lela anak Pak Haji, biar saya ambilin ya Pak Haji."
"Oh ya, tolong. Makasih ya, Din"
Segeralah Udin ke rumah pak haji di sebelah dan menemui Lela ada yang sejak tadi ada di teras.

"Asalamu alaikum, Lela!"
"Wa alaikum salam. Ada apa, Din?"
"Lela, mungkin kamu gak percaya, tapi tadi pak haji bilang, saya disuruh cium pipi kamu!"
"Mana mungkin babe bilang begitu, enak aja!"
"Ya udah kalau gak percaya"
Lalu Udin berteriak ke arah musholah.
"Pak Haji, gak dikasih sama Lela..."
"Lela...ayo kasih, jangan gak dikasih..." teriak Pak Haji dengan nada agak marah.
Mendengar ayahnya kelihatan serius, Lela percaya saja, pasti ada alasannya.
Setelah mencium pipi kanan, Udin bilang lagi.
"Lela, kata Pak Haji harus pipi kanan dan kiri, jadi pipi kiri juga harus dicium"
"Kok aneh si babe?" pikir Lela.
"Ya udah kalo gak percaya!."
Lalu Udin berteriak lagi ke arah musholah.
"Pak Haji, cuma dikasih sebelah sama Lela..."
"Lela... buruan kasih, jangan cuma sebelah, kasih dua-duanya ..." teriak Pak Haji dengan nada lebih tinggi.
Mendengar ayahnya semakin marah, Lela jadi percaya saja.
Udin berhasil mencium pipi dan kanan Lela. Recana yang dipikirkan berbulan-bulan ternyata berjalan lancar.
Udin segera kembali ke musholah dan memberikan sandal yang sejak tadi disembunyikannya.

Humor dan Hikmah.
Humor ini sudah saya dengar sejak SD, tapi baru sadar ternyata hikmahnya dalam.
Kisah ini terlihat konyol tapi itu sebenarnya itu mewakili kehidupan kita saat ini.
Dunia saat ini penuh dengan manipulasi.
Udin berhasil memanipulasi kepercayaan.
Ia memanipulasi kepercayaan Pak haji kepadanya. Ia memanipulasi kepercayaan Lela pada ayahnya dan ia mendapatkan keuntungan dari manipulasi yang ia lakukan.

Kenapa tokohnya Udin?
Udin sebenarnya nama baik berasal dari kata Addin (Agama), tapi justru di situ masalahnya.
Orang yang memanipulasi kita di dunia nyata justru tidak tampil bertato, gondrong, berotot atau membawa senjata.
Orang yang akan memanipulasi kita mungkin ada yang berpeci, bersorban dan terlihat alim.
Ada juga yang berdasi, bermobil dan bertutur kata baik.
Ada juga yang berwujud caleg atau politisi.
Ada yang menipu dengan pendekatan investasi, kerja sama bisnis atau pendekatan lain yang terlihat hebat.
Mereka datang seolah datang sebagai dewa penolong yang ingin menolong kita yang sedang dalam keadaan lemah.
Karena itu jangan mudah percaya, jangan mudah terpedaya.

Apa yang membuat Lela terpedaya?
Lela sebenarnya adalah korban salah parenting.
Banyak orang tua yang mendidik anaknya untuk patuh pada orang tua, padahal inti parenting bukan itu.
Anak harus patuh pada orang tua karena orang tua mengajak pada kebaikan dan kebenaran, jadi sebenarnya yang harus dipatuhi anak adalah kebaikannya dan kebenarannya.
Jika anak dilatih patuh pada kebenaran, maka ia diberi kebebasan untuk menentang atau mengkritik orang tua ketika orang tua bertindak tidak benar.
Ini ideal, tapi banyak orang tua yang tidak mau sepenuhnya terbuka menerima kritik.
Hasilnya seperti Lela, ia tahu itu salah, ia sadar ada yang aneh, tapi karena takut atau percaya buta pada orang tua ia menjadi korban manipulasi.

Nah kini saatnya kita menyiapkan diri untuk tidak jadi korban manipulasi orang lain atau lembaga apapun.
Seperti artikel yang pernah dikirim sebelumnya, agar tidak jadi korban kejahatan atau manipulasi, kita juga harus tahu cara berpikir orang jahat atau manipulator.
Dan kita juga harus menyiapkan anak-anak kita agar tidak menjadi korban.

Dunia ini tidak sempurna, itu kenyataaannya.
Plilihannya mengambil segala kebaikan dan menghindari segala kekejaman dunia, atau terbawa arus menjadi korbannya.

No Excuse, karena kita semua bisa!

From : Bisa!
Read More...

Kemana Profesi Mau Dibawa?

Kemana Profesi Mau Dibawa?
Cerita 1
Seorang wartawan citynews menghentikan kendaraannya ketika melihat kerumunan. Sepertinya ada kecelakaan. Karena begitu banyak orang mengerumuni korban, ia tidak bisa melihat kondisinya. Lalu muncul ide.
"Minggir, minggir, saya ayahnya korban!"
Langsung saja kerumunan membuka jalan, semua orang melihat pada dirinya.
Sang wartawan tersenyum dalam hati, ternyata strateginya berhasil.
Ia bisa menembus kerumunan dengan mudah. Wah saya memang wartawan penuh strategi, pikirnya bangga.
Ketika ia melihat korban, ternyata yang tergeletak adalah SEEKOR MONYET korban tabrak lari.

Cerita 2
Seorang guru ditangkap karena melanggar lampu merah.
Ketika berada di pegadilan, ia menceritakan kenapa ia melanggar lampu merah.
Nampaknya hakim tidak begitu peduli dengan bagaimana kasusnya, ia justru peduli dengan profesi sang pelanggar hukum.
"Apa profesi Anda?" Tanya sang hakim
"Saya Guru" jawab sang pelnaggar lampu merah.
"Ha ha ha, sudah 20 tahun lebih saya jadi hakim, saya belum pernah menghakimi seorang guru. Saya sudah tunggu-tuinggu masa ini. Ayo sekarang Bapak Guru, silahkan tulis 'saya tidak akan melanggar lampu merah lagi' sebanyak 1000 kali, sebagai bentuk hukumannya" seru Sang Hakim bagga, puas karena dendam masa lalunya terbayarkan.

Cerita 3
Seorang polisi lalu lintas yang baru saja bertugas di hari pertama didampingi seorang senior untuk penilaian uji kelayakan tugas di lapangan.
Tiba-tiba di satu jalan ia melihat orang berkerumun.
Wah tentu saja ini merupakan pengalaman baru yang akan menyenangkan.
Ia juga ingin mendapat penilaian bagus dari senior pendampingnya atas keberaniannya.
Segera ia mendatangi kerumunan dan membubarkannya.
"Ayo bubar-bubar, ada apa ini, saya polisi!" katanya.
Semua langsung bubar ketakutan. Sang polisi muda bangga karena berhasil menujukkan wibawanya. Tapi ternyata ia tidak melihat ada apa-apa.
Sang senior datang dan menepuk pundaknya
"Hebat ya kamu, baru pertama kali saya lihat ada polisi yang membubarkan orang sedang menunggu bis!"

Humor dan Hikmah
Kisah di atas hanya serpihan dari berbagai kisah bagaimana sebuah profesi bisa disalahgunakan.
Semua profesi sebenarnya punya peran, punya kekuatan, dan bisa digunakan untuk kebaikan atau keburukan.

Wartawan punya kekuatan dengan beritanya, ia bisa mempengaruhi opini masyarakat. Jika ia gunakan untuk membawa masyarakat pada kebaikan, maka akan memberi kebaikan, tapi jika digunakan sebagai corong kekuasaaan maka akan melegitimasi kekuatan politik.
Demikian juga penulis, pembicara, guru, dosen, dsb.

Hakim punya kekuatan untuk memperjuangkan keadilan. Seandainya semua hakim benar-benar memperjuangkan keadilan, maka makmurlah negeri ini.
Tapi ada juga oknum hakim yang menggunakan kekuasaaannya untuk kepentingan pribadi. Seperti contoh di atas, ia gunakan untuk membalas masa lalunya yang pernah dihukum guru dan dia balas ke guru manapun.

Polisi juga punya kekuatan untuk menegakkan keadilan. Jika semua polisi menjalankan tugas dengan profesional, maka amanlah negeri ini dan semua hidup dengan nyaman.
Demikian juga dengan tentara, pemadam kebakaran, petugas keamanan, dsb.

Jadi semua pekerjaaan punya kekuatan, punya peran untuk membangun sendi-sendi bangsa.
Tugas kita menjalankan tugas-masing masing secara profesional, bersinergi, untuk kemajuan bangsa.
Satu lagi, jangan gunakan wewenang yang di amanatkan untuk kepentingan pribadi.
Jika ada penyalahgunaaan wewenang, maka akan ada korbannya, masyarakat atau diri sendiri.

Apapun profesi Anda, berapapun Anda digaji, jika Anda sudah terima itu sebagai profesi, maka jalanilah dengan sepenuh Hati. No Excuse!
Mereka yang mempunyai dedikasi tinggi sekalipun gaji mereka rendah, tapi justru itu membawa mereka ke puncak kesuksesan.

From : Bisa!
Read More...

Kejadian Aneh di Rumah Sakit

Kejadian Aneh di Rumah Sakit
Ada kejadian aneh di Ruang ICU sebuah rumah sakit.
Setiap jumat pagi di kamar yang sama, apapun penyakit pasiennya, apapun jenis kelaminnya, berapapun umurnya, selalu saja pasiennya meninggal.
Semua obat-obatan diperiksa, semua diagnosa diteliti, semua alat diperiksa, dan tanpak baik-baik saja.
Tetapi kenapa setiap jumat pagi selalu ada kejadian ini.
Sampai-sampai staf rumah sakit mulai percaya ada kekuatan gaib yang beraksi setiap jumat pagi.
Akhirnya pihak rumah sakit membentuk tim khusus yang bertugas meneliti kamar ini.
Ada 2 dokter, 1 perawat, satu petugas keamanan, serta seorang ahli supranatural yang berjaga untuk melihat apa sebenarnya yang terjadi setiap jumat pagi.
Mereka yang tergabung dalam tim juga khawatir dengan peristiwa gaib apa yang mungkin akan mereka lihat, mulut mereka tak berhenti komat-kamit berdoa.
Subuh baru saja lewat, tapi tidak ada kejadian apa-apa.
Pukul 6 pagi, matahari terbit, anggota tim masih menunggu dan bersembunyi, tapi tidak terjadi apa-apa.
Pukul 7 pagi pintu kamar terbuka....
Terdengar suara langkah masuk ke dalam kamar...
Rupanya seorang petugas kebersihan parttimer masuk untuk membersihkan kamar.
Sebuah headset menempel ditelinganya, ia bersiul mendengarkan lantunan lagu dari music player di Hp-nya.
Ia langsung siap bekerja. Ia memulai dengan mencabut kabel alat bantuan pernafasan dari stop kontak lalu menggantinya dengan colokan kabel untuk vacum cleaner. Dengan santainya ia membersihkan kamar, sambil bersiul.
Kasus terungkap, kejadian aneh ini memang terjadi sejak si partimer mulai bekerja beberapa minggu lalu.

Humor dan hikmah
Kisah ini hanya intermezo, tentu saja tidak terjadi di dunia nyata. Jadi mohon maaf buat para dokter dan rumah sakit, setting dipilih karena lebih mudah penggambarannya.

Buat orang beriman percaya pada yang gaib memang bagian dari keimanan, akan tetapi terlalu mudah mempercayai suatu kejadian aneh terjadi karena hal yang gaib juga bisa jadi merupakan bentuk kebodohan.
Percaya pada hal yang gaib, terutama terkait dengan kejadian aneh, tidak boleh mengorbankan logika dan akal sehat.
Jika ada hal yang aneh lalu dengan mudah kita percaya itu gaib, maka kita akan terjebak dalam kebodohan yang nyata.
Ada orang yang dengan mudah ganti nama anak karena sakit-sakitan terus.
(Padahal sebaiknya ia mengecek tuntas apa benar diagnosa sakit sang anak).
Ada yang dengan mudah pergi ke dukun karena cari kerja susah.
(Padahal ia harus memperbaiki surat lamaran dan kelengkapannya).
Yang lagi tren, banyak yang mengforward SMS atau email karena takut kualat kalau tidak mengforward (surat berantai).
Dan banyak contoh lainnya.

Kini saatnya kita lebih menghargai logika dan tidak dengan mudah serta merta menganggap segala hal yang tidak jelas sebagai bentuk ghaib.

Kalau ada bunyi tidak jelas, rasa tidak jelas, cari dulu penjelasannya, jangan langsung bilang, kayakya ada makhluk gaib.
Buat para orang tua dan yang sudah dewasa, jangan terlalu mudah bilang ini hal gaib atau takut hantu terutama di depan anak-anak, nanti kultur penakut hantu tidak akan selesai karena turun dari generasi ke generasi.

Kisah Nyata di pendakian
Ada kisah kelompok pencinta alam yang mendaki di gunung gede. Saat itu sudah malam. Lalu ada persimpangan. Masalahnya satu jalan katanya sering ada macan lewat (saat itu macan jawa belum dianggap punah).
Sedangkan satu jalan lagi sekalipun lebih dekat katanya sering ada kuntilanak. Akhirnya sebagian besar memilih untuk melewati jalan yang lebih jauh, sekalipun kemungkinan ada macan, ketimbang yang jaraknya lebih pendek karena takut ada kuntilanak.
Bisa terbayang kan?
Ini kejadian nyata dan menimpa kelompok pendaki yang macho dan pemberani.
Logikanya hilang karena ketakutan tidak beralasan.

Sudahlah, gak usah dianggap lagi isu hantu-hantuan, nanti hantunya juga males nakut-nakutin kita kalau kitanya berani.
Menghabiskan waktu, energi dan menggerus iman!

From : Bisa!
Read More...

KERAGUAN SELALU LAHIR DARI PECUNDANG

KERAGUAN SELALU LAHIR DARI PECUNDANG
Dari negerinya Nelson Mandela, sepak bola kembali menyita perhatian kita selama lebih dari dua minggu ini. Para pesohor dan pelagak tingkat dunia layak iri demi menyaksikan para pesepakbola lebih dikenali secara merata di seluruh bumi. Anda bisa menemui para pendecak kagum Messi, Xavi Hernandez, Higuain, Klose, Robben, Cristiano Ronaldo dan sebagainya, mulai dari gedung-gedung tinggi di pusat-pusat metropolis dunia, hingga perkampungan di tepian hutan.
Terlepas anda adalah seorang sosialis, neoliberalis atau konservatif, religius atau sekuler, nasionalis maupun kosmopolit, hari-hari ini anda sedang disihir oleh sepakbola. Bahkan jika pun anda tak punya preferensi liga atau klub tertentu yang bertanding sepanjang tahun, namun untuk momentum Piala Dunia tiap empat tahun sekali ini, anda diajak untuk ikut merayakannya. Juga meskipun komentar yang anda lontarkan itu dilakukan untuk sekedar tidak bengong ketika para kolega membincangkan pertandingan semalam di pagi harinya.
Media massa pun dipenuhi dengan berbagai analisa para komentator. Jika kita amati, salah satu istilah yang kerap kali muncul dalam analisa pertandingan adalah istilah ‘penguasaan bola’ (ball possesion). Ini adalah istilah yang dipakai pengamat untuk melihat arah kendali permainan yang ditunjukkan dengan prosentase. Tim yang mendominasi arah permainan dipercaya akan lebih berpeluang untuk memenangkan pertandingan.

Benarkah demikian? Di sini saya mau berbagi informasi atas fakta bahwa hasil pertandingan yang terjadi sering bertolak-belakang antara penguasaan bola dengan hasil pertandingan.

Dua Pakem
Ketika penyisihan grup Piala Dunia 2010, ada tiga kesebelasan yang tidak begitu dominan memegang bola, yaitu Korea Selatan, Amerika Serikat dan Slovakia. Begitu juga dengan nilai ball possession Uruguay, Jepang, Ghana pada setiap pertandingan di penyisihan grup yang selalu lebih rendah dari lawan-lawannya. Namun dalam kenyataannya, mereka semua dapat lolos ke babak selanjutnya.

Ketika hasil pertandingan berbeda dengan nilai ball possession, pengamat sepakbola umumnya berdalih bahwa hal ini terjadi karena faktor efektivitas atau faktor keberuntungan semata dengan dalih yang sangat terkenal, “bola itu bundar”. Sudah selebar itukah jalan dan sebanyak itukah route untuk lari dari tanggung jawab dalam menjelaskan?

Ketika seorang sahabat memperlihatkan data statistik Piala Dunia pertama di Benua Hitam ini, saya mendapati pola yang menarik. Dari data yang terkumpul, kita rupanya dapat membagi tim-tim yang sukses dalam dua pakem yang sangat berbeda secara ekstrem.

Gaya pertama adalah yang menerapkan strategi permainan yang bersifat dinamis dengan rantai operan yang sangat panjang. Ciri permainan ini adalah jumlah passing yang sangat tinggi (lebih dari 400 operan per pertandingan), cepat (rata-rata dibutuhkan kurang dari 5 detik untuk menghasilkan sebuah operan), dan rantai operan yang sangat panjang (rata-rata dibutuhkan lebih dari 40 operan untuk menghasilkan sebuah tembakan). Orang-orang mengatakan ini adalah sepakbola menyerang nan indah. Dalam bahasa Portugis orang menyebutnya sebagai Jogo Bonito, yang mengacu gaya permainan Brazil dulu.

Strategi inilah yang digunakan oleh Pep Guardiola dalam beberapa tahun ini di Barcelona. Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, menggambarkan strategi ini seperti menempatkan lawan dalam sebuah keranjang, lalu memutar keranjang tersebut dengan cepat, dan ketika ia lengah baru dikirimkan sebuah tusukan yang mematikan. Meksiko, Belanda, Brazil, Argentina, Spanyol dan Jerman (setelah era kepelatihan Jurgen Klinsman dan Joachim Loew sekarang) adalah tim-tim yang bermain konsisten dengan gaya tersebut, selama fase penyisihan grup Piala Dunia 2010.

Sekarang bagaimana dengan pakem yang ke dua? Pakem kedua adalah menggunakan permainan yang kokoh dan langsung menukik ke jantung pertahanan lawan. Ciri permainan ini adalah jumlah passing yang sangat rendah (kurang dari 300 operan per pertandingan), relatif lambat (rata-rata lebih dari 6 detik per passing), dan langsung menukik (rata-rata dibutuhkan kurang dari 30 operan per tembakan).

Gaya inilah yang menjadi kunci kesuksesan José Mourinho membawa kesebelasan Internazionale (Milan) di Liga Champion 2010, Otto Rehhagel ketika membawa Yunani meraih Piala Eropa 2004, dan kesuksesan Marcelo Lippi mengantarkan Italia menjadi juara Dunia 2006.

Prinsip dasar pakem ini adalah, ketika bola berhasil dikuasai, ia akan ditahan sebentar di sektor belakang-tengah, di waktu yang bersamaan penyerang bergerak mencari celah, kemudian bola langsung dikirimkan ke penyerang di jantung pertahanan lawan. Pada fase grup Piala Dunia 2010, Uruguay, Korea Selatan, Amerika Serikat, Ghana, dan Jepang, sukses dengan menerapkan strategi tersebut.


Pilihan Konsep
Saya percaya bahwa, sebagaimana dunia politik yang saya geluti, kemenangan tidak hanya berkaitan dengan aspek penguasaan bola, efektivitas atau faktor keberuntungan semata, tetapi justru diawali dari “konsep permainan”. Tim yang bermain tanpa kejelasan dan ketegasan konsep, pada umumnya akan meluncur menuju kegagalan.

Angka-angka telah memberitahu kita tentang Perancis yang bermain dengan frekuensi passing yang ragu-ragu (333 operan per pertandingan), tempo yang bersifat tanggung (rata-rata 5,82 detik per passing), dan penetrasi yang tanggung pula(rata-rata 35 operan per tembakan). Hal yang sama juga terjadi dengan Italia. Kita tahu (dan para pendukung keduanya pun kecewa) karena dengan konsep yang serba tanggung dan abu-abu, dua tim unggulan ini akhirnya gagal melangkah ke fase selanjutnya, bahkan harus menghuni perangkat paling bawah.
Kisah ini kemudian terus berlanjut di babak 16 besar. Inggris yang banyak diunggulkan untuk memenangkan Piala Dunia, kehilangan fokus permainan ketika melawan Jerman. Mereka bermain dengan intensitas passing yang bersifat tanggung (375) dengan kecepatan yang tanggung pula (rata-rata 5,38 detik per passing).
Bola Jabulani sering dengan begitu tergesa dikirimkan ke jantung pertahanan lawan (rata-rata 19,94 operan per tembakan). Hal ini membuat Wayne Rooney, Emile Heskey dan Jermaine Defoe jarang mendapatkan umpan-umpan yang matang karena dengan mudah diantisipasi oleh pemain-pemain bertahan Jerman. Kasus yang sama terjadi dengan ketika Meksiko berhadapan dengan Argentina.

Pada akhirnya, kita semua bisa banyak belajar dari sepak bola. Strategi, taktik, dan kontrol permainan harus dirumuskan secara fokus, detail, dan teliti. Sang pelatih (atau pemimpin dalam bidang apapun) harus dengan jelas memilih antara pakem penguasaan bola a la Guardiola atau pragmatisme a la Mourinho. Kontes sepak bola terbesar sejagad ini seolah-olah memberikan kita sebuah kebijaksanaan akan pentingnya ketegasan pemimpin di berbagai bidang kehidupan dalam memilih konsep bagi kebijakannya. Sejarah akan menghukum si pemenang menjadi pecundang karena asyik terus menerus berkubang dalam konsep yang abu-abu, sebagaimana Piala Dunia 2010 ini telah menghukum Juara dan Runner Up Piala Dunia 2006, Itali dan Prancis, dengan memulangkan keduanya pagi-pagi sekali. Inilah kisah bagaimana keraguan selalu mengubah pemenang menjadi pecundang..
Read More...

Sukses Belajar Tanpa Fasilitas Memadai

Sukses Belajar Tanpa Fasilitas Memadai
Namanya Mohammad bin Idris Asy Syafii. Ia berasal dari keluarga miskin. Ia tak mampu membeli buku pelajaran. Maka iapun setiap malam meminjam buku catatan temannya lalu dihafalnya buku itu dan paginya dikembalikan

Ia juga hanya mempunyai satu batu tulis untuk mencatat. Setiap malam ia menghafal apa yang dicatat di batu tulis itu supaya besok bisa dipergunakan untuk mencatat lagi.

Ternyata kebiasaannya ini membuatnya mempunyai hafalan yang sangat kuat. Pada usia 6 tahun ia hafal Al Qur-an 30 juz. Pada Usia 9 tahun ia hafal kitab Al Muwatha.

Ketika dewasa ia sukses menjadi guru, ulama, Ahli fiqh terkemuka dan pendiri Madzhab Syafii dalam agama Islam. Madzhab Syafii inilah yang banyak diikuti di Indonesia.

Jadi ternyata kemiskinan itu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak sukses. NO EXCUSE!

From : Bisa!
Read More...

Jangan Abaikan Setiap Potensi

Jangan Abaikan Setiap Potensi
Setiap potensi, sekecil apapun jangan diabaikan karena bisa menjadi luar biasa!

“Anyone who doesn't take trust seriously in small matters
cannot be trusted in large ones either.”
Siapa yang tidak memandang serius kepercayaan dalam skala kecil,
tidak bisa dipercaya untuk skala besar.
Albert Einstein, Ilmuwan

Sekecil apapun bakat yang kita miliki sebenarnya punya potensi untuk dikembangkan secara luar biasa.
Siapa yang menyangka pengalaman Onassis menjual pensil bekas merupakan cikal bakalnya menjadi penjual kapal bekas kelas dunia dan membuatnya menjadi salah satu pengusaha terkaya di dunia.
Siapa yang mengira sifat alamiah Oprah yang selalu ingin belajar banyak bisa membawanya menjadi host ternama di dunia.
Siapa yang mengira kebiasaan JK Rowling mendongeng untuk adiknya akhirnya mengasah keahliannya bercerita sehingga menghasilkan Harry Potter.
Siapa yang menyangka sifat dasar Indy Barens yang ekspresif ternyata bisa membawanya menjadi entertainer papan atas.
Siapa yang menyangka kebiasaan membanyol Tukul membuatnya menjadi salah satu host paling populer.
Siapa yang menyangka kebiasaan merenung dan mencorat-coret syair Ebiet bisa membawanya menjadi pengarang lagu dan penyanyi terkenal.
Semua hal kecil punya potensi menjadi besar jika dikembangkan.
Kita banyak mengenal orang yang ekspresif, yang suka membanyol, yang suka mendongeng, tapi berapa banyak dari mereka menjadi orang besar? Bagaimana dengan Anda sendiri?

From : Bisa!
Read More...

Manfaat lebih Berharga dari Fisik

Manfaat lebih Berharga dari Fisik
Pohon memiliki nilai yang sangat berharga. Berharganya pohon tidak sekedar dinilai dari fisiknya berupa akar, batang, cabang, ranting, daun dan buah yang bisa dimanfaatkan langsung. Berharganya pohon terletak pada manfaatnya yang justru tidak dapat dilihat langsung tapi begitu nyata. Pohon bernilai tinggi bukan pada fisiknya, namun pada fungsi atau manfaatnya.

Bila fisik pohon yang kita manfaatkan, maka kita hanya bisa merasakan nilai kecil di dalamnya. Kita hanya bisa menilai kayu sebagai bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga. Kita hanya bisa menghargai kertas dan pensil sebagai alat tulis. Kita bisa menikmati sedapnya buah dan rasa dedaunan. Kita bisa merasakan kehangatan dari terbakarnya ranting dan cabang kayu. Kita bisa merasakan khasiat obat ari akar-akar pohon. Kita juga bisa dapat memiliki hiasan dari kerajinan dari bahan yang bersal dari pohon. Nilai fisik pohon hampir bisa dijangkau harganya oleh semua orang.

Bila fungsi pohon yang akan kita nikmati, maka nilainya akan sangat tinggi. Pohon memberi oksigen bagi lingkungan yang tak bisa digantikan oleh makhluk lain. Pohon dapat mengatur air meresap dan mengalir ke tempat yang dibutuhkan makhluk hidup. Pohon dapat meredam cahaya matahari yang sangat terik saat siang serta menahan hilangnya panas dari permukaan bumi hingga bumi dalam kondisi hangat pada malam hari. Pohon menjadi tempat bermain dan bersarang yang nyaman bagi satwa yang sangat yang juga diperlukan manusia. Pohon menyediakan keindahan yang membuat pikiran dan perasaan manusia menjadi lebih baik.

Berapa harga yang sanggup kita bayar untuk bisa menghirup oksigen. Berapa banyak uang yang akan kita gunakan untuk mengusir panas dan menghangatkan badan ketika cuaca ekstrim. Seberapa tinggi harga yang sanggup kita berikan untuk bisa menikmati atraksi dan suara satwa. Seberapa besar kesediaan kita membayar untuk menyegarkan pikiran dan emosi kita dengan menikmati pemandangan yang hijau dan alami serta udara yang segar. Sebesar apa pengorbanan yang akan kita keluarkan agar produktifitas kerja tidak berkurang karena kondisi cuaca yang tidak nyaman, udara yang tidak segar serta pemandangan lingkungan kerja yang menjenuhkan. Semua itu pasti akan kita bayar dengan sangat mahal.

Manusia secara fisik memang memiliki nilai yang sangat berharga. Anggota tubuh kita sangatlah berharga. Keindahan fisik dapat bernilai tinggi bagi sebagian manusia. Sosok fisik tidak jarang menjadi penilaian tingginya ”harga” manusia. Namun seringkali penilaian itu sangat relatif dan tidak berlangsung lama. Tidak jarang fisik yang menarik tidak dapat berdaya manfaat tinggi dan akhirnya tidak mendapat apresiasi tinggi pula dari sesamanya.

Manfaat yang muncul dari sosok manusia itulah yang sangat bernilai bahkan sulit dihitung harganya. Akal dan budi manusialah yang menjadikan manusia menjadi makhluk yang mulia diantara seluruh ciptaan-Nya. Mulianya manusia terletak bagaimana mengoptimalkan manfaat dari akal dan budinya.

Akal bila dioptimalkan daya dan fungsinya akan melahirkan karya yang nilainya sangatlah tinggi dan luas manfatnya. Akal yang berfungsi maksimal dapat menjadi sarana untuk mengenal Yang Maha Pencipta. Akal dapat membuka tabir rahasia alam semesta dan membuat manusia mampu mengemban amanah sebagai pemakmur bumi.

Budi atau akhlak merupakan aktifitas hati yang berasal dari pengetahuan, pemahaman, penghayatan, prinsip, pembiasaan dan karakterisasi diri. Dengan hati, manusia bisa mencapai derajat tinggi dari pandangan Tuhan dan manusia sekitarnya. Manusia berhati mulialah yang dapat menjadi acuan hidup bagi yang lainnya. Manusia yang mengoptimalkan hatinya akan mendapat kebahagiaan hidup yang nilainya tak dapat tergantikan oleh materi. Bukankah muara dari pencapaian hidup manusia adalah kebahagiaan. Ya, kebahagiaan di dunia ini dan kebahagiaan kelak setelah berjumpa dengan Tuhannya.

Bukankah manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi lingkungannya, bukan yang paling indah fisiknya, bangsawan asal muasalnya, kaya orang tuanya dan pejabat kerabatnya. Selamat bermanfaat bagi sesama dan lingkungan.

by: Achmad Siddik Thoha
siddikthoha@yahoo.com
Read More...

MENITI JALAN KEBENARAN

MENITI JALAN KEBENARAN
Banyak orang mengabdikan hidupnya dalam kesesatan, menindas orang lain, membuat takut orang lain, melanggar aturan dan ketentuan yang sudah dibuat, membuat aturan - aturan sendiri, membeli kebijakan pemerintah, menyuap aparat atau melakukan rekayasa peradilan.

Kehidupan yang menjauh dari kebenaran dan kejujuran tersebut suatu saat akan membuat sang pelaku menyesal seumur hidup, kerasnya kehidupan penjara masih belum sekejam neraka, kejamnya kehidupan belum sekejam malaikat penjaga neraka.

Manusia diciptakan dengan maksud dan tujuan untuk mengabdi kepada sang pencipta, sebuah bentuk pengbadian yang tulus untuk hidup berbagi dengan manusia lain, berbagi secara ikhlas, berbagi secara tulus dengan tujuan menggapai kesempurnaan hidup.

Meniti jalan kebenaran lebih berat dari meniti jalan di titian bambu, dibawahnya mengancam jurang godaan setan dan iblis, di kanan kirinya penggoda dari lembah kesesatan akan berusaha untuk menjerumuskan langkah.

Meniti jalan kebenaran hanya sebuah upaya untuk tetap melangkah sesuai dengan kebenaran, kebenaran yang akan membawa ketentraman, kedamaian, sebuah jalan kebenaran yang tidak akan melanggar hak orang lain. Hanya dengan melangkah dijalan kebenaran, semua hal yang ada di dunia ini menjadi Indah, fitnah berubah menjadi sebuah jalan mendekatkan diri pada sang pencipta, pengkhianatan dari seorang sahabat akan menambah kecintaan pada sang pencipta karena kesejatian persahabatan hanya milik - NYA.

Meniti jalan kebenaran adalah sebuah langkah yang simple dan terstruktur untuk tidak menyekutukan NYA dengan yang lainnya, hanya satu yang perlu di takuti yaitu SANG PENCIPTA, tidak ada ketakutan didalam hati, tidak ada keraguan, tidak ada lagi rasa was - was…MAKA NIKMAT TUHAN YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN??
Read More...

TITIK ES DALAM HATI

TITIK ES DALAM HATI
Di sebuah perusahaan rel kereta api ada seorang pegawai, namanya Nick. Dia sangat rajin bekerja, dan sangat bertanggung jawab, tetapi dia mempunyai satu kekurangan, yaitu dia tidak mempunyai harapan apapun terhadap hidupnya, dia melihat dunia ini dengan pandangan tanpa harapan sama sekali.

Pada suatu hari semua karyawan bergegas untuk merayakan ulang tahun bos mereka, semuanya pulang lebih awal dengan cepat sekali. Yang tidak sengaja terjadi adalah, Nick terkunci di sebuah mobil pengangkut es yang belum sempat dibetulkan. Nick berteriak, memukul pintu dengan keras, semua orang di kantor sudah pergi merayakan ulang tahun bosnya, maka tidak ada yang mendengarnya.

Tangannya sudah merah kebengkak-bengkakan memukul pintu mobil itu, suaranya sudah serak akibat berteriak terus, tetapi tetap tidak ada orang yang mempedulikannya, akhirnya dia duduk di dalam sambil menghelakan nafas yang panjang. Semakin dia berpikir semakin dia merasa takut, dalam hatinya dia berpikir: Dalam mobil pengangkut es suhunya pasti di bawah 0 derajat, kalau dia tidak segera keluar dari situ, pasti akan matikedinginan. Dia terpaksa dengan tangan yang gemetar, mencari secarik kertas dan sebuah bolpen, menuliskan surat wasiatnya.

Keesokkan harinya, semua karyawan pun datang bekerja. Mereka membuka pintu mobil pengangkut es tersebut, dan sangat terkejut menemukan Nick yang terbaring di dalam. Mereka segera mengantarkan Nick untuk ditolong, tetapi dia sudah tidak bernyawa lagi.

Tetapi yang paling mereka kagetkan adalah, listrik mobil untuk menghidupkan mesin itu tidak dihubungkan, dalam mobil yang besar itu juga ada cukup oksigen untuknya, yang paling mereka herankan adalah suhu dalam mobil itu hanya 28 derajat saja, tetapi Nick malah mati “kedinginan” !!

Nick bukanlah mati karena suhu dalam mobil terlalu rendah, dia mati dalam titik es di dalam hatinya. Dia sudah menghakimi dirinya sebuah hukuman mati, bagaimana dapat hidup terus?

Percaya dalam diri sendiri adalah sebuah perasaan hati. Orang yang mempunyai rasa percaya diri tidak akan langsung putus asa begitu saja, dia tidak akan langsung berubah sedih terhadap keadaan hidupnya yang jalan kurang lancar.

Tanyalah pada diri kita sendiri, apakah kita sendiri sering langsung memutuskan bahwa kita tidak mampu untuk mengerjakan suatu hal, sehingga kita kehilangan banyak kesempatan untuk menjadi sukses? Kehilangan banyak kesempatan untuk belajar mandiri? Untuk jadi lebih mengerti kehidupan ini?

Yang mempengaruhi semangat kamu bukanlah faktor-faktor dari luar, melainkan hatimu sendiri. Sebelum berusaha sudah dikalahkan oleh diri kita sendiri, biarpun ada banyak bantuan yang tertuju pada dirimu tetap tidak akan membantu.
Read More...

Bakat saja tidak cukup

Bakat saja tidak cukup
Bakat saja tidak cukup, kerja keras, ketekunan dan keuletan adalah kuncinya!

“There's a lot of blood, sweat, and guts between dreams and success.”
Banyak darah, keringat dan keberanian, antara impian dan sukses
Paul Bryant , Pelatih American Football

"I do not know anyone who has gotten to the top without hard work. That is the recipe. It will not always get you to the top,
but it will get you pretty near."
Saya tidak mengenal satupun orang yang bisa mencapai puncak tanpa kerja keras. Kerja keras adalah resepnya.
Mungkin tidak selamanya akan membawa kita ke puncak,
akan tetapi pasti akan membawa Anda mendekatinya.
Margaret Thatcher, Mantan PM Inggris

Seringkali kita beranggapan bahwa bakat berpengaruh besar pada keberhasilan, padahal kenyataannya sebagian besar pekerjaan atau profesi berkaitan dengan keahlian, dan segala keahlian terbentuk karena latihan dan kebiasaan. Bukan pada bakat.
Banyak penelitian yang akhirnya menyimpulkan bahwa bakat hanya berperan 5 - 10% dalam keberhasilan sedangkan 80 - 90% adalah kerja keras. Segala hal bisa dipelajari, segala hal bisa didalami, dan semua bisa sukses jika didukung dengan ketekunan dan kerja keras.
Sayangnya masih banyak yang terbelenggu keyakinan bahwa bakat yang menentukan kesuksesan sehingga akhirnya mereka tidak mau mengambil peluang atau kesempatan yang ada, karena menganggap tidak berbakat di bidang tersebut.
Orang-orang yang sangat sukses, mencapai posisi puncak dengan bekerja keras. Sekalipun berbakat, mereka selalu mengimbangi bakat mereka dengan kerja keras, bahkan mereka lebih meyakini kerja keraslah yang membuat mereka sukses.

From : Bisa!
Read More...

PARENTING: KENAPA ANAK-ANAK TAKUT HANTU?

PARENTING: KENAPA ANAK-ANAK TAKUT HANTU?
Kenapa anak Indonesia takut hantu?
Bagaimana tidak takut hantu, kalau setiap hari dijejali dengan tayangan hantu-hantu.
Hantu selalu digambarkan sebagai sesuatu yang menakutkan.
Sesuatu yang membuat orang dewasa lari tunggang langgang, kencing di celana, atau jatuh pingsan.
Hantu bahkan digambarkan punya kemampuan super untuk membunuh, terbang, menembus tembok dan berbagai kemampuan yang tidak dimiliki manusia.
Tanpa sadar, otak tak sadar anak-anak kita, bahkan kita sendiri, mempercayai hal itu, tanpa sadar tertaman pada diri mereka untuk takut hantu dan percaya hantu punya kelebihan.

Lebih buruk lagi, banyak orang tua juga takut hantu.
Mungkin akibat salah pendidikan waktu masih kecil. Di masa lalu atau bahkan sekarang mungkin kita pernah dengar yang seperti ini:
"Kalau kamu nangis terus, kalau gak diam, nanti kamu diculik kantong wewe!" kata ibu menakuti, lalu sang ayah menggedor pintu sebagai sound effek. Anak ketakutan. Dan kedua orang tua tersebut sukses membuat anak jadi pengecut.
Kalau anak gak mau makan, orang tua bilang, "Nanti makanannya dimakan kuntilanak, dia dateng ke sini."
Terwarisilah kepengecutan itu pada anak-anak mereka.

Orang beriman belum tentu juga lepas dari paranoid hantu ini.
Seorang ulama menulis bahwa jika kita sholat lebih khusuk di tempat yang dibilang angker daripada di tempat bisa atau di mesjid, berarti kekhusukan itu muncul karena ketakutan kita pada hantu, ini justru membahayakan iman (saya lupa baca di buku apa tapi setuju dengan pendapatnya).

Hal seperti ini tidak terjadi di banyak negara barat.
Ketika saya bekerja di Jakarta International School, saya sering berbincang-bincang tentang berbagai hal, dengan anak-anak SD yang saya awasi, salah satunya berbincang tentang hantu.
Sebagian besar mereka tertawa, mereka bilang hantu cuma ada di TV, mereka bilang mereka tidak takut hantu, mereka bilang mereka tidak percaya hantu.

Saya sendiri umur sudah 38 tahun dan selama ini tidak pernah melihat hantu. Dan ketika saya tanya pada kakek-kakek yang usianya 70-an tahun, mereka seumur hidup juga belum pernah melihat hantu.
Memang kita harus percaya pada hal gaib, tapi bukan berarti harus percaya ada hantu.
Karena itu saya lebih suka mengajar anak-anak untuk tidak percaya ada hantu, daripada percaya dan takut hantu.
Kalau ada toh cuek aja.
Sering saya ajak anak-anak melewati rumah angker yang katanya ada hantu, lalu saya ajak lihat dan pandang, kali-kali ada hantu. Lumayan buat pengalaman.
Tapi tetap saja hantunya tidak keluar.

Intinya gak ada gunanya percaya ada hantu, jadi buat apa digembar-gemborkan.
Buat apa kita jadi bagian kemusyrikan.

Semoga anak Indonesia dan kita tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk hal-hal yang berkaitan dengan isu hantu-hantu.

From Bisa by : Isa Alamsyah
Read More...

TEMUKAN CARA UNTUK MENAKLUKKAN KARAKTER ATAU SIFAT BURUK

TEMUKAN CARA UNTUK MENAKLUKKAN KARAKTER ATAU SIFAT BURUK
"I was very very shy as a younger girl, just petrified of people. Tennis helped give me an identity and made me feel like somebody."
Saya sangat pemalu saat kecil, tidak berani ketemu orang.
Tenis membantu saya menemukan identitas dan menjadi seseorang.
Chris Evert, Petenis


"I never felt comfortable with myself, because I was never part of the majority. I always felt awkward and shy."
Saya tidak pernah merasa nyaman dengan diri saya, karena saya tidak pernah menjadi bagian dari mayoritas. Saya selalu merasa kikuk dan malu.
Steven Spielberg, Sutradara

Setiap orang punya karakter yang unik, dan selalu saja ada ada hal baik yang menonjol dalam diri sebaliknya ada karakter buruk juga dalam diri.
Tugas kita mengoptimalkan potensi baik dan mengeliminasi seminim mungkin karakter buruk.
Setiap orang punya cara berbeda-beda untuk menaklukkan sifat atau karakter buruknya.
Yang terpenting, kita sepakat dahulu bahwa karakter tersebut harus diminimalisir, setelah itu baru temukan caranya. Hanya kita sendiri yang paling bisa menemukan jawabannya.
Chris Evert menemukan tenis sebagai caranya untuk menjadi seseorang dan membangkitkan kepercayaan dirinya.
Steven Spielberg, mengatasi rasa tidak nyaman sebagai minoritas Yahudi di Amerika dengan menunjukkan eksistensinya dengan berkarya melalui cameranya.
Sekarang saatnya Anda temukan apa kekurangan diri sendiri, lalu temukan kegiatan atau aktivitas yang membuat bisa melupakan atau menghilangkannya.
Semakin banyak cara yang ditemukan, semakin dekat Anda dengan kesuksesan.

From Bisa by : Isa Alamsyah
Read More...

MENINGGALKAN ZONA KENYAMANAN (2)

MENINGGALKAN ZONA KENYAMANAN (2)

Musuh terbesar dari puncak kesuksesan adalah kenyamanan. Orang yang sudah nyaman dengan kehidupannya tidak merasa perlu meningkatkan pencapaiannya. Banyak orang yang sebenarnya mempunyai potensi menjadi orang besar, tokoh dunia, riwayat hidupnya tercatat hanya sekedar di nisan. Ia tidak gunakan seluruh potensinya ketika hidup, karena sudah nyaman dengan pencapaiannya yang sebenarnya bisa lebih dari itu.

Episode 1:

Namanya Cipto Mangunkusumo. Ia seorang dokter pemerintah. Ia pernah menjadi dokter terbaik dan mendapat penghargaan medali orde van oranje de Nassau dari Ratu Belanda karena jasanya memberantas wabah pes.

Ia sudah mapan sebagai anggota bangsawan kerajaan. Ia juga bergaji besar dan mapan sebagai dokter. Dengan kata lain Cipto sudah dalam zona kenyamanan. Tapi Cipto tidak memikirkan diri sendiri. Ia memikirkan rakyat di Jawa dan di tanah jajahan yang disebut Indische.

Ia melihat bahwa rakyat sangat miskin akibat feodalisme, sehingga jangankan untuk biaya kesehatan, untuk makan saja sulit. Hal ini menurut Cipto juga akibat penjajahan dan penghisapan buruh baik oleh pemerintah Hindia Belanda ataupun oleh Raja-Raja Jawa masa itu.

Iapun kemudian meninggalkan zona kenyamanan. Ia melanggar pantangan kerajaan. Ia kebut-kebutan dengan kereta kuda tepat di depan Keraton Solo. Artinya kerajaan Jawa ia lawan dan berakibat Cipto dikucilkan dari keluarga kerajaan.

Ia juga meledek Ratu Belanda dengan menempelkan medali orde van oranje de Nassau di (maaf) bokongnya. ARtinya iapun melawan Ratu Belanda. Ia tahu kensekwensinya yaitu dipecat sebagai dokter kerajaan. Tapi ia tak peduli. Ia memang ingin berhenti.

Sejak itu ia menjadi wartawan De Express dan mengritik kebijakan-kebijakan Raja-Raja Jawa dan pemerintah penjajah Belanda. Iapun kemudian mendirikan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan E.F.E Douwess Dekker. Oraganisasi ini adalah organisasi yang jelas-jelas pertama kali mengatakan diri mereka adalah partai politik di Hindia Belanda.

Ciptopun kemudian terpilih sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat) dan memperjuangkan Hindia Belanda berparlemen dan Indonesia merdeka. Setelah Indonesia merdeka nama Cipto diabadikan sebagai nama sebuah Rumah Sakit terbesar di Indonesia.

Cipto walaupun sudah hidup nyaman ia tidak memikirkan diri sendiri. Ia memikirkan kesejahteraan orang lain. Ia ingin menyejahterakan orang lain. Bagaimana dengan anda? APakah anda sudah merasa nyaman dengan keadaan sekarang dan tidak memikirkan orang lain?

Episode 2

Namanya Sneevliet. Ia orang Belanda totok yang bekerja di negeri jajahan Hindia- Belanda. Ia bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan swasta dengan gaji sangat besar. Artinya ia berada dalam zona kenyamanan.

Tapi Sneevliet tidak memikirkan dirinya sendiri. Ia memikirkan orang lain yang bahkan bukan bangsanya melainkan bangsa yang dijajah oleh bangsanya. Iapun menerjunkan diri membela bangsa Indonesia dan menuntut Indonesia merdeka, sampai akhirnya dihukum mati pada tahun 1942.

Sneevliet saja memikirkan orang lain yang bukan bangsanya dan berani meninggalkan zona kenyamanan. Bagaimana dengan anda? Apakah anda saat ini menjadi orang yang sudah nyaman dengan keadaan sekarang dan tidak memikirkan orang lain padahal orang lain itu bangsa sendiri?

Semoga saja tidak.

From Bisa by : Agung Pribadi

Read More...