Blogroll

Saudaraku, Do’akanlah orangtuamu, Berbuat baiklah pada mereka, Sebelum kamu menyesalinya!

Enam puluh sembilan hari di bawah tanah

Peristiwa ini bermula pada 5 Agustus 2010.
Sebuah longsor mengakibatkan 33 kelompok petambang terjebak di dalam tanah.
Tidak tanggung-tanggung mereka terjebak di dalam terowongan di kedalaman 622 - 700 meter di bawah tanah.
Untuk menolong mereka setidaknya dibutuhkan 1 bulan lebih untuk membuat terowongan penyelamat. Belum sempat terealisasi dua hari kemudian 7 Agustus 2010 terjadi longsor susulan sehingga diperkirakan butuh waktu 4 bulan untuk penyelamatan.
Jika ini terjadi di Indonesia apa yang kira-kira apa yang kita akan dilakukan?
Mungkin akan ada yang bilang ya pasrah saja. Mari kita berdoa.
Mungkin ada yang bilang, itu sudah nasib, bagaimana mungkin bisa selamat jika menolongnya saja butuh waktu 1 bulan lebih.
Mungkin ada yang bilang, tidak perlu habiskan biaya, karena tidak mungkin diselamatkan juga.
Untung saja ini tidak terjadi di Indonesia.
Untung saja ini terjadi di Cile dan untung saja Presidennya adalah Sabastian Pinera.
Begitu mendengar kabar terjebaknya para petambang di dalam tanah, sekalipun sang presiden tahu butuh biaya besar dan waktu lama untuk penyelamatan, ia memutuskan untuk meyelamatkan para pekerja tambang BERAPAPUN BIAYANYA BETAPAPUN SULITNYA.
Dengan dibantu ahli dari Amerika, Jepang, Inggris dan Australia, mereka membuat 3 terowongan baru di tiga tempat. Setelah seminggu tanpa hasil, mereka tetap menggali, 10 hari tanpa kabar mereka tetap menggali sampai kemudian di hari ke-17 mereka mulai menemukan titik cerah, mereka berhasil menemukan celah komunikasi dengan petambang yang ternyata masih hidup. Tapi mereka masih butuh waktu 1 bulan lagi untuk menembus tempat terjebaknya para petambang.
Pada 12 Oktober 2010, setelah terjebak selama 69 hari di dalam tanah, satu persatu petambang berhasil diangkat ke atas melalui lift darurat melalui terowongan sempit selebar 71 cm. Butuh 22 jam untuk mengeluarkan semua petambang.
"Mereka akan tetap di hati rakyat. Banyak orang kehilangan harapan dan banyak juga yang gigih mengejar harapan mereka. Petambang ini menjadi sumber iinspirasi. Kisah ini menyatukan negara," seru Presiden Sabastian setelah memeluk satu per satu petambang yang berhasil dibebaskan, di lokasi kejadian.
Sang Presiden yang menunda kunjungannya ke Eropa untuk melihat langsung operasi penyelamatan ini pun kini menjadi sumber inspirasi dunia.
Dunia memang butuh inspirasi, peristiwa ini diliput 2000 wartawan1700 di antaranya wartawan asing dan berita ini disaksikan sekitar 1 miliar penduduk dunia.

Apa yang membuat operasi penyelamatan ini berhasil?
Apa yang membuat operasi ini tetap dijalankan?
Kuncinya adalah empati.
Sang Presiden berhasil menerapkan prinsip "Put him self in other people shoe"
Ia bisa merasakan dirinya jika ada dalam posisi tersebut.
Sang presiden tahu kalau ia di dalam tanah ia pasti ingin diselamatkan.
Sang Presiden tahu kalau anaknya yang ada di dalam tanah, ia akan gunakan segala kekuatannya untuk membantu anaknya.
Sang President bisa membayangkan itu sebagai dirinya, ia bisa merasakan perasaan sang penambang dan keluarganya.
Karena ia bisa merasakan dirinya sebagai posisi korban, maka ia punya energi dan kekuatan untuk tetap menjalankan operasi ini sekalipun seperti mustahil.
Empati atau bisa merasakan perasaan orang lain adalah kunci sukses dalam bidang apapun.
Politisi yang punya empati tidak akan melupakan rakyat.
Aparat yang punya empati tidak akan bekerja sembarangan,
Pemasar yang punya empati tidak akan menjual barang jelek.
Guru yang punya empati akan mengajar sepenuh hati.
Anak yang punya empati pada orang tua akan belajar dan bekerja sungguh-sungguh.
Empati terkadang memang tidak langsung terbalas dengan gaji besar, uang, atau ucapan terima kasih, tapi percayalah bekerja dengan hati akan mendapat nilai di sisi Allah.


From : Bisa! by Isa Alamsyah

Related Post

Previous
Next Post »