Seorang pengacara top mempunyai seorang anak yang ingin mengikuti jejaknya menjadi pengacara. Seringkali sang anak ikut mondar mandir dengan ayahnya untuk belajar bagaimana sang ayah bekerja sebagai pengacara.
Akhirnya setelah lulus dari kuliah hukum dan mendapat lisensi, anaknya ikut bekerja di firma hukum milik sang ayah.
Di hari pertama bekerja, sejak pagi hingga sore anak tersebut bekerja keras membaca file dan berkas perkara. Berbagai buku referensi dilahapnya hari itu juga.
Setelah jam kerja berakhir, dengan bangga anak itu datang ke ayahnya, memberi laporan.
"Ayah, ingat kan kasus Pak Budi yang kata ayah sulit untuk diatasi dan butuh waktu bertahun tahun untuk menyelesaikannya. Saya bisa menyelesaikannya hanya dalam satu hari, dan mereka akan berhemat banyak. Padahal kasus ini kan sudah 5 tahun tidak beres-beres?"
Sang ayah menghela nafas dalam.
"Hmm. Anakku, kamu tahu kan bahwa kita dibayar sesuai dengan jam kerja dan sulitnya masalah? Jadi sangat penting untuk menunjukkan pada klien bahwa setiap masalah sulit diatasi dan butuh waktu bertahun-tahun.
Itu sumber penghasilan kita."
(ide terinpirasi dari Aha jokes)
Hikmah
Anak muda penuh idealisme, hanya saja idealisme sering tergerus oleh kegelimangan harta, sifat opportunistik dan keinginan mendapat uang dengan menghalalkan segala cara.
Sang anak masih idealis sehingga berusaha menyelesaikan kasus secepatcepatnya, sedangkan sang ayah sudah oportunistik sehingga berusaha mencari keuntungan dari kaus sebesarbesarnya
Saat ini industri juga tidak ideal seperti dulu.
Dulu pabrik akan bangga kalau mobilnya bisa bertahan lama, karenanya dibuat dengan bahan sebaik mungkin.
Kini pabrik sudah merancang berapa tahun mobil tersebut akan rusak.
Buat orang tua, ingatlah masa muda ketika idealisme kita masih tinggi.
Jaga selalu idealisme masa muda kita.
Buat anak muda, kembangkan idelisme Anda.
Buat anak muda yang tidak idealis dan masih nyontek dan belajar malas-malasan, hmmm kalau yang muda idealis saja tuanya bisa rusak, bagaimana kalau masih muda sudah tidak idealis....ayo kembali ke rel.
Bangsa ini akan maju jika semua orang tetap menjaga idealisme positif dengan komitmen.
Salam sukses selalu.
From : Bisa!
Read More...
Akhirnya setelah lulus dari kuliah hukum dan mendapat lisensi, anaknya ikut bekerja di firma hukum milik sang ayah.
Di hari pertama bekerja, sejak pagi hingga sore anak tersebut bekerja keras membaca file dan berkas perkara. Berbagai buku referensi dilahapnya hari itu juga.
Setelah jam kerja berakhir, dengan bangga anak itu datang ke ayahnya, memberi laporan.
"Ayah, ingat kan kasus Pak Budi yang kata ayah sulit untuk diatasi dan butuh waktu bertahun tahun untuk menyelesaikannya. Saya bisa menyelesaikannya hanya dalam satu hari, dan mereka akan berhemat banyak. Padahal kasus ini kan sudah 5 tahun tidak beres-beres?"
Sang ayah menghela nafas dalam.
"Hmm. Anakku, kamu tahu kan bahwa kita dibayar sesuai dengan jam kerja dan sulitnya masalah? Jadi sangat penting untuk menunjukkan pada klien bahwa setiap masalah sulit diatasi dan butuh waktu bertahun-tahun.
Itu sumber penghasilan kita."
(ide terinpirasi dari Aha jokes)
Hikmah
Anak muda penuh idealisme, hanya saja idealisme sering tergerus oleh kegelimangan harta, sifat opportunistik dan keinginan mendapat uang dengan menghalalkan segala cara.
Sang anak masih idealis sehingga berusaha menyelesaikan kasus secepatcepatnya, sedangkan sang ayah sudah oportunistik sehingga berusaha mencari keuntungan dari kaus sebesarbesarnya
Saat ini industri juga tidak ideal seperti dulu.
Dulu pabrik akan bangga kalau mobilnya bisa bertahan lama, karenanya dibuat dengan bahan sebaik mungkin.
Kini pabrik sudah merancang berapa tahun mobil tersebut akan rusak.
Buat orang tua, ingatlah masa muda ketika idealisme kita masih tinggi.
Jaga selalu idealisme masa muda kita.
Buat anak muda, kembangkan idelisme Anda.
Buat anak muda yang tidak idealis dan masih nyontek dan belajar malas-malasan, hmmm kalau yang muda idealis saja tuanya bisa rusak, bagaimana kalau masih muda sudah tidak idealis....ayo kembali ke rel.
Bangsa ini akan maju jika semua orang tetap menjaga idealisme positif dengan komitmen.
Salam sukses selalu.
From : Bisa!