Blogroll

Saudaraku, Do’akanlah orangtuamu, Berbuat baiklah pada mereka, Sebelum kamu menyesalinya!

Beberapa Catatan Indah Seorang Teman

SURGA BUKAN MILIKMU

" Walau shalatmu beribu rokaat
Walau sedekahmu berjuta rupiah
Tapi kau goreskan luka pada hati orang tuamu
Maka surga bukan milikmu ...

Walau caramu bertutur selembut kain sutra
Walau tiap ucapanmu menenangkan setiap yg mendengarnya,sopan bagai berbicara pada seorang raja, lemah lembut bagai berbicara dgn seorang bidadari
Tapi kau bentak orang tuamu, Maka surga bukan milikmu ...

Walau kau menjaga Dan melindungi anak Dan istrimu bagaikan seorang pahlawan,bagaikan super hero
Walau kau menyayangi anak Dan istrimu dgn kasih sayang tak lekang oleh waktu
Tapi kau abaikan orang tuamu, Maka surga bukan milikmu.

Sadarilah, surga ditelapak kaki ibu, berbuatlah sebaik mungkin pada orang tuamu, jgn sekali2 menggoreskan luka dihatinya.

Berapa banyak diantara kita yg lebih senang berkumpul dgn teman2 kita dibandingkan dgn org tua kita sendiri, Berapa banyak diantara kita yg lebih mengutamakan menelepon atau SMSan dengan orang lain / teman dekat kita bahkan berjam2 lamanya dibandingkan menelepon orang tua kita sendiri walau hanya sekedar bertanya kabar? Berapa banyak diantara kita yg apabila sehat bugar lupa org tua Tapi kembali kepelukan org tua ketika sakit? .

Cinta org tua itu sepanjang hidup kita, Tapi Cinta kita pada mereka???




Selamat Hari IBU ... 22 Desember

Renungan hari ini : "BELUM CUKUP"


Ketika itu ada salah seorang sahabat yang ingin membalas kebaikan IBUNDAnya. Dan kemudian ia menggendong IBUNDAnya pergi haji, dan jaraknya sampai 6 mil. Dan ketika IBUNDAnya bergerak sedikit saja lukalah kulit sahabat itu. Tapi ia terus berkata ,"Ya Allah aku ikhlas untuk IBUNDAku ... Dia berjalan terus di bawah sinar mentari di padang pasir, hingga sampailah ia di depan Kakbah.
Bahkan ketika thawafpun IBUNDAnya pun terus di gendongnya ... Dan terus di gendongnya. Bahkan penuh dengan luka pun, ia ikhlas menerimanya. Karena ia berfikir ,"inilah yang mungkin aku bisa lakukan untuk IBUNDAku.

Dan kemudian ia menghampiri Rasulullah, kemudian ia bertanya ,"Ya Rasulullah aku sudah menggendong IBUNDAku dari rumah sejauh 6 mil dan kemudian IBUNDAku aku ajak untuk berthawaf dan berhaji, sudahkah aku mampu membalas kebaikan IBUNDAku ??? Ternyata Rasulullh menjawab ," BELUM CUKUP ...

Bukankah IBUNDAmu yang dulu 9 bulan mengandungmu dan menggendongmu ke mana-mana dengan penuh KASIH SAYANG ...
Bayangkan betapa berat perjuangan IBUNDAmu saat melahirkanmu dengan sakit yang teramat sangat ... Bahkan ia rela meninggal dunia asalkan engkau selamat ... Bahkan ia berdoa ... Ya Allah selamatkan anakku ya Allah ... Ia tidak berdoa untuknya ... Tapi berdoa untukmu .... LUPAKAH ENGKAU AKAN HAL ITU ???




SURGA ITU TIDAK AKAN INDAH TANPA ORANG TUA KITA

"ORANG TUA adalah sosok LUAR BIASA dalam kehidupan kita ...
KASIH SAYANGNYA dan PENGORBANANNYA semua ia lakukan untuk anak-anaknya ...

BERBAKTILAH dan BERDOALAH untuknya ...
Jangan SUSAHKAN mereka dalam HIDUPnya ... karena mereka sudah SUSAH MENGASUH dan MEMBESARKAN anak-anaknya ...
Jangan membuat HATI mereka LUKA, bahkan AIR MATAnya mengalir di kedua mata mereka ...

INGAT !!! ... SURGA itu tidak akan INDAH tanpa ORANG TUA kita ...

Jadilah yang TERBAIK untuk ORANG TUA KITA ... Jangan KHIANATI mereka ...




BERTERIMAKASIHLAH ...

"Tak ada seorangpun dalam hidup ini melainkan pernah merasakan pahitnya ujian hidup.
Bahkan para nabi sekalipun.

Karena kita tinggal diatas bumi yang sama,
tempat yang memang disiapkan untuk menjalani ujian.

Berterimakasihlah kepada siapa saja yang telah memberimu maaf sebelum engkau memintanya.

Berterima kasihlah kepada mereka yang berhasil mengerti keadaanmu sebelum engkau menjelaskannya.

Berterima kasihlah kepada mereka yang telah mencintaimu dengan segala kekurangan yang ada pada dirimu.

Jangan lupa mendoakan ampunan bagi orang-orang yang telah menyakitimu dalam diam.
Yng selalu menebar fitnah dan permusuhan agar orang lain membencimu.

Satu hal yang harus engkau ingat, bahwa penafsiran orang lain tentang dirimu takkan memberi pengaruh apapun tentang siapa dirimu disisi Allah.

Pujian manusia itu semu.

Bila mereka cinta,
mereka akan menghiasi dirimu dengan sejuta sanjungan.
Namun bila mereka benci,
mereka akan membuatmu lebih buruk dari apa yang ada dalam benakmu.

Lelah dan selalu berujung duka,
itulah akhir kisah dari orang yang menjadikan keridhoan manusia sebagain obsesi dalam hidupnya..



JANGAN DIJAUHI DAN JANGAN DIBENCI

" Saat bertemu orang yang membahagiakan, bersyukurlah ...

Saat berjumpa orang yang memberi luka, bersabarlah ...

Keduanya tak lain hanyalah amanah sebagai jembatan agar kita semakin dekat kepada Sang Pencipta.
Jangan dijauhi ataupun dibenci terlalu dalam, pun jangan disayangi ataupun dicintai terlalu dalam, karena pada akhirnya semua itu akan Allah ambil.
Jadilah orang yang paling ikhlas pada siapa saja. Agar kelak saat orang lain membawa bahagia akan menjadi sebuah keberkahan. Dan saat orang lain memberi kepedihan akan menjadi sebuah pelajaran.
Karena siapapun yang telah dan akan kita jumpai dalam hidup ini, tak lain untuk sebuah alasan terbaik dari-Nya. Maka, ikhlaslah.


OPTIMIS


" Nilai Kehidupan
Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini."

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain".

Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain".

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.
Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.

Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

Maka, jangan melayani perasaan negatif. Usir segera. Biasakan memelihara pikiran positif, sikap positif, dan tindakan positif. Dengan demikian kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan syukur, semangat, dan sukses luar biasa!!! ...



UNTUK PARA PENCARI NAFKAH KELUARGA

"Mungkin kau tak tahu dimana rizqimu. Tapi rizqimu tahu dimana engkau. Dari langit, laut, gunung, dan lembah; Rabb memerintahkannya menujumu.

Allah berjanji menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.

Sesungguhnya jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya.

Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu.

Apabila datangnya rezeki itu terlambat janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya.

Tugas kita bukan mengkhawatirkan rizqi atau bermuluk cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karuniaNya.

Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka; tapi apa yang dinikmatinya.

Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya (mati).

Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita. Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusanNya.

Kita bekerja untuk bersyukur, menegakkan taat dan berbagi manfaat. Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah taruh sekehendakNya.

Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwa; tapi Zam-zam justru terbit di kaki Ismail, bayinya!!

Ikhtiar itu laku perbuatan. Rizqi itu kejutan. Ia kejutan untuk disyukuri hamba bertaqwa; datang dari arah tak terduga. Tugas kita cuma menempuh jalan halal; Allah lah yang melimpahkan bekal.

Sekali lagi; yang terpenting di tiap kali kita meminta dan Allah memberi karunia; jaga sikap saat menjemputnya dan jawab soalanNya, "Buat apa?"

Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia; lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab dan haramnya akan di'adzab.

Dengan itu kita mohon "Ihdinash Shirathal Mustaqim"; petunjuk ke jalan orang nan diberi nikmat ikhlas di dunia dan nikmat ridhaNya di akhirat. Bukan jalannya orang yg terkutuk apalagi jalan orang yang tersesat.

Maka segala puji hanya bagi Allah; hanya dengan nikmatNya-lah maka kesempurnaan menjadi paripurna".

Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad-Dailami).




Bismillah ...

"Jika dirimu tidak bisa mengenggam tangan sahabatmu sendiri untuk masuk bersama kedalam Surga-Nya. Setidaknya janganlah dirimu jadi jembatan yang menghungkan sahabatmu dengan Neraka ...

"Jika tanganmu terlalu "pendek" untuk membalas kebaikan sahabatmu, maka "panjangkanlah lisanmu" dengan banyak terima kasih dan mendo'akannya."

Semoga hari ini penuh BERKAH ...




KETIKA MARAH PADA ISTRI, PANDANGILAH IA KETIKA TIDUR

Semoga bermanfaat ...

“Assalaamu’alaikum…!” Ucapnya lirih saat memasuki rumah.
Tak ada orang yang menjawab salamnya. Ia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur. Biar malaikat yang menjawab salamku,” begitu pikirnya. Melewati ruang tamu yang temaram, dia menuju ruang kerjanya. Diletakkannya tas, ponsel dan kunci-kunci di meja kerja. Setelah itu, barulah ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.

Sejauh ini, tidak ada satu orang pun anggota keluarga yang terbangun. Rupanya semua tertidur pulas. Segera ia beranjak menuju kamar tidur. Pelan-pelan dibukanya pintu kamar, ia tidak ingin mengganggu tidur istrinya.

Benar saja istrinya tidak terbangun, tidak menyadari kehadirannya. Kemudian Amin duduk di pinggir tempat tidur. Dipandanginya dalam-dalam wajah Aminah, istrinya. Amin segera teringat perkataan almarhum kakeknya, dulu sebelum dia menikah.

Kakeknya mengatakan,
Jika kamu sudah menikah nanti, jangan berharap kamu punya istri yang sama persis dengan maumu.
Karena kamupun juga tidak sama persis dengan maunya.

Jangan pula berharap mempunyai istri yang punya karakter sama seperti dirimu. Karena suami istri adalah dua orang yang berbeda.

Bukan untuk disamakan tapi untuk saling melengkapi.
Jika suatu saat ada yang tidak berkenan di hatimu, atau kamu merasa jengkel, marah, dan perasaan tidak enak yang lainnya, maka lihatlah ketika istrimu tidur….

“Kenapa Kek, kok waktu dia tidur?” tanya Amin kala itu.
“Nanti kamu akan tahu sendiri,” jawab kakeknya singkat.

Waktu itu, Amin tidak sepenuhnya memahami maksud kakeknya, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut, karena kakeknya sudah mengisyaratkan untuk membuktikannya sendiri.

Malam ini, ia baru mulai memahaminya. Malam ini, ia menatap wajah istrinya lekat-lekat. Semakin lama dipandangi wajah istrinya, semakin membuncah perasaan di dadanya. Wajah polos istrinya saat tidur benar-benar membuatnya terkesima. Raut muka tanpa polesan, tanpa ekspresi, tanpa kepura-puraan, tanpa dibuat-buat. Pancaran tulus dari kalbu. Memandaginya menyeruakkan berbagai macam perasaan.

Ada rasa sayang, cinta, kasihan, haru, penuh harap dan entah perasaan apa lagi yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata. Dalam batin, dia bergumam,

“Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktifitas, banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit.

Memberikanmu banyak batasan, mengaturmu dengan banyak aturan. Dan aku pula yang menjadikanmu seorang ibu. Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku.

Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang kemanapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengurus keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku.

Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, kau buang egomu untuk menaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku.

Wahai istriku, dikala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku.

Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki. Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu?
Dengan alasan apa aku perlu marah padamu?

Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata. Akulah yang harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan, akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Karena kau insan, bukan malaikat.

Maafkan aku istriku, kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama untuk membawa bahtera rumahtangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhoan Allah swt. Segala puji hanya untuk Allah swt yang telah memberikanmu sebagai jodohku.”

Tanpa terasa airmata Amin menetes deras di kedua pipinya. Dadanya terasa sesak menahan isak tangis. Segera ia berbaring di sisi istrinya pelan-pelan. Tak lama kemudian iapun terlelap ...




IA AKAN TETAP BERDIRI KOKOH DAN KUAT

"Pohon yang akarnya menghujam ke dalam tanah, akan berdiri kokoh dan kuat. Jikalau dihempas angin, bahkan diterjang badai sekalipun ia akan tetap berdiri. Inilah perumpamaan mengenai orang yang berhasil menanamkan dirinya pada bumi ketawadhuan atau kerendahan hati.

Saudaraku, orang yang tawadhu akan ajeg dan mantap hidupnya. Ia sudah kuat sejak dari hatinya. Ia sudah mantap sejak dari jiwanya. Pribadinya kokoh sejak sebelum bergabung dengan lingkungannya. Karena apa? Karena ia memiliki kerendahan hati, ia tak memerlukan sanjungan dan pujian orang lain, meski jabatan tinggi dimilikinya, harta kekayaan berlimpah ada di rumahnya, gelar berderet di depan dan belakang namanya.

Orang yang rendah hati memiliki pembawaan yang tenang, disebabkan ketenangan hati yang memancar menyinari setiap tutur kata dan perilakunya. Ia tidak akan sibuk mencari penghargaan orang lain. Sebaliknya, ia justru akan sibuk menghargai keadaan orang lain, bagaimanapun keadaannya.



BIMBING MEREKA DALAM PROSESNYA

" Cara menghancurkan anak paling mudah adalah dengan memanjakannya , memudahkannya dalam semua hal, menyediakan baginya semuanya
mungkin orangtua berpikir ??? dulu aku boleh susah, anakku jangan sampai sama ??? jarang orangtua memahami, proses itu yang utama, bukan hasil
padahal susah itu yang membentuk seseorang, yang membuatnya tahan , sementara kemudahan yang datang sebelum waktunya itu merusak
apalagi kemudahan yang datang tanpa proses yang benar , akan jadi alasan, untuk tidak berjuang, untuk tidak berpayah dalam sesuatu
dan anak-anak kita berubah, jadi manusia yang tak kenal nikmat sejati , yaitu bahagia yang didapat setelah bersusah payah, melebihi batas
dan orangtua sering lupa, bahwa kesulitanlah yang membentuk mereka , bukan dimanja senantiasa, bukan dituruti segala maunya
ajarkan anak-anak kita untuk terbiasa dengan kehidupan , bimbing mereka menjalani prosesnya bukan hasilnya
bahwa tak semua yang mereka inginkan bisa mereka dapatkan , bahwa tak semua kondisi ideal, mereka harus terbiasa dengan itu
agar mereka mampu berkarya dalam keterbatasan , bersabar saat penantian dan bersyukur saat memiliki
yang terpenting, agar mereka memahami dunia ini bukan tujuan , tapi merekalah yang harus kendalikan dunia agar jadi bekal akhirat




KITA SEBENARNYA SUDAH KAYA

" KAYA (SEBUAH DIALOG IMAJINER)
Ada seorang anak muda (A) yg merasa dirinya tdk ganteng dan tidak kaya sehingga tiap saat merasa gelisah.
Malaikat (M) bijak datang kepadanya

M:“Anak muda, kenapa engkau tdk bahagia?”
A:“Saya merasa bingung mengapa aku miskin terus ?”
M:“Miskin ? kamu bukannya kaya?"
A:"Gimana bisa anda katakan kalo aku kaya? Dari mana anda menilainya?”
M:“Kalo sekarang engkau kehilangan 1 jari tanganmu, aku beri 50 juta, apa kamu mau?”
A:“hmm Gak mau ”
M:“Jikalau kamu kehilangan sebelah lenganmu, aku beri 500 juta, mau?”
A :“hmm Gak mau”
M:“Kalo sepasang matamu buta, aku beri 10 milliar , mau ?”
A:“Gak mau”
M:“Kalo aku jadikan engkau menjadi kakek berumur 80 tahun sakit sakitan, aku beri 100 milliar , mau?”
A:“Gak mau ”
M:“Kalo sekarang engkau langsung meninggal, aku beri kamu 1 Trilliun, mau?”
A :“Gak mau”
M:“Hahahaha. Berarti benar kan kalo kamu sdh memiliki kekayaan tak terhingga ? Di dalam hatimu, kenapa masih mengeluh miskin ?”
Anak muda itu tiba2 speechless tanpa kata-kata dan tiba-tiba mengerti apa arti kekayaan.
Karena HIDUP adalah WAKTU yg dipinjamkan.
dan HARTA adalah ANUGERAH yg dipercayakan,
BERSYUKUR atas nafas yg masih kita miliki,
BERSYUKUR atas tubuh yg masih kita miliki.
BERSYUKUR atas kesehatan yg masih kita miliki,
BERSYUKUR atas keluarga yg masih kita miliki,
BERSYUKUR atas teman & sahabat yg masih kita miliki
BERSYUKUR atas pekerjaan yg masih kita miliki,

Related Post

Previous
Next Post »