Apa
yang sering diucapkan oleh orangtua sangatlah penting bagi anak, karena
hal itu nantinya bisa membentuk kehidupan dan masa depan anak.
Sayangnya hal ini tidak banyak diketahui oleh orangtua. Seringkali
orangtua merasa cemas dan frustasi karena ada banyak hal yang
dikhawatirkan terhadap anaknya, seperti nilai akademis, pergaulan,
lingkungan sosial, dan tuntutan hidup. Sehingga kecemasan dalam diri
orangtua ini berdampak pada pola komunikasi terhadap anaknya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa bahasa
mempunyai pengaruh yang besar ketika kita berkomunikasi dengan orang
lain. Dan cara berkomunikasi yang baik dapat memberikan dampak positif
pada hubungan orangtua dan anak untuk jangka waktu yang panjang. Begitu
pula dengan ucapan negatif, juga akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Maka dari itu gunakanlah selalu bahasa yang baik
ketika mendidik anak. Berikut ini ada beberapa ucapan yang sebaiknya
anda hindari ketika mendidik anda.
1. Begitu saja tidak bisa!
Ini
adalah bentuk ucapan yang mewakili rasa frustasi orangtua terhadap
anaknya. Seringkali ucapan seperti inilah yang menbuat mental anak
jatuh, sehingga sulit untuk membuatnya memiliki prestasi tinggi. Apa
yang dirasakan anak pada saat orangtuanya berucap seperti ini? Anak akan
merasa tidak mampu dan tidak berdaya. Lalu apa yang sebaiknya
dilakukan. Hentikan semuanya, termasuk proses belajar. Silahkan ambil
waktu dan beristirahatlah sejenak, tenangkan emosi anda, biarkan anak
melepas ketegangan. Sambil anda beristirahat sejenak, pikirkan dengan
kreatif pendekatan baru yang dapat membantu anak anda belajar. Kemudian
masuklah kembali ke ruang belajar dengan kondisi yang lebih rileks dan
tenang, bangkitkan semangat dan rasa percaya diri anak dengan penuh
kasih sayang.
2. Kamu ditinggal saja ya!
Ucapan ini lazim dan banyak digunakan
orangtua untuk mengancam anaknya, apakah ini baik? Tergantung
kondisinya, ketika berada di rumah bisa jadi merupakan hal yang baik,
karena anda sedang mengajarkan tepat waktu dan disiplin. Tetapi ketika
berada di pertokoan umumnya hal seperti ini tidak akan terjadi, dan anak
akan belajar bahwa orangtua mereka hanya memberikan ancaman kosong.
Karena itu sebaiknya jangan pernah mengatakan kepada anak bahwa anda
akan meninggalkan mereka. Solusi mudahnya adalah buatlah rencana
perjalanan sebelum anda berangkat dari rumah.
3. Jangan manja, kamu kan sudah besar!
Ada beda antara anak yang merasa tidak
mampu dengan anak yang manja. Sebaiknya anda tahu betul anak anda sedang
malas, manja, atau memang tidak mampu dan membutuhkan bantuan anda.
Sangat bisa dipahami, bahwa kemandirian dibutuhkan agar anak bisa tumbuh
dengan baik, tetapi untuk mengajarkan kemandirian kepada anak sebaiknya
orangtua perlu mengamati terlebih dahulu, apakah anak sudah mampu atau
belum mampu. Ucapan seperti ini bisa membuat anak tidak datang kepada
orangtuanya ketika ada masalah, dan anak akan mencari orang lain untuk
mendapatkan bantuan. Hal ini akan membuat anak enggan untuk
berkomunikasi lebih lanjut. Sekarang ini banyak anak yang merasa bahwa
orangtua bukanlah solusi bagi mereka, semoga ini bukan anda. Karena akan
sangat berbahaya jika anak mencari solusi dari luar yang belum tentu
baik.
4. Minta maaf sana!
Ada banyak ucapan serupa yang tujuannya
ingin mengajarkan sopan santun, tata krama, dan etika dalam hidup.
Perbuatan baik akan diterima baik jika diberikan dengan contoh, bukan
arahan semata. Coba bayangkan, lebih mudah mana bagi anak untuk berubah
menjadi lebih baik, dengan hanya menerima perintah atau melihat contoh?
Ketika anda memaksa anak untuk meminta maaf, anda tidak mengajarkan
mereka kemampuan sosial. Maka dari itu, akan lebih baik jika anda
memberikan contoh untuk memperkuat perilaku tersebut. Dan yang paling
penting, katakanlah dengan lembut bukan ancaman.
5. Kamu bicara apa sih!
Anak kecil, terutama dengan tipe
kepribadian sanguin, akan sangat senang bercerita tentang banyak hal
yang terjadi dalam kehidupannya. Mungkin bagi orangtua, banyak cerita
dari mereka sebenarnya adalah cerita biasa saja, dan cenderung tidak
penting. Seringkali karena kesibukan dan rutinitas, banyak orangtua yang
tidak peduli dalam sikapnya. Ucapan seperti ini adalah salah satu
ungkapan ketidak pedulian orangtua. Bagaimana jika hal seperti ini masih
berlangsung dan sering terjadi? Apa yang akan terjadi pada diri anak?
Anak akan tumbuh sambil membawa pesan bagi dirinya, bahwa dia bukan
orang penting. Tidak ada rasa percaya diri yang baik dalam dirinya,
mereka akan merasa terabaikan dan tertolak. Dan ketika dewasa, mereka
akan mencari perhatian dengan cara yang salah, membual, dan cenderung
menyenangkan orang lain agar diterima.
Sebenarnya tidak ada orangtua yang
sempurna, karena itu apabila anda mengucapkan hal-hal ini secara tidak
sengaja, segeralah minta maaf pada mereka. Semoga dengan ini anda
mendapat gambaran yang lebih besar, tentang ucapan-ucapan yang kurang
mempedulikan anak.
Semoga bermanfaat.